Home Regional Bagikan Parcel, Bupati Kebumen Borong Produk UMKM Ratusan Juta

Bagikan Parcel, Bupati Kebumen Borong Produk UMKM Ratusan Juta

Kebumen, Gatra.com - Momen Hari Raya Idulfitri menjadi saat pelaku UMKM mendulang pendapatan. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kebumen, Jawa Tengah memiliki komitmen mendukung perkembangan usaha mikro dan kecil di wilayahnya.

Bupati Arif Sugiyanto pun menunjukkan komitmennya dengan cara memfasilitasi pembelian produk UMKM untuk dijadikan parcel Idulfitri 1444 H. Pembelian produk UMKM ini dibagi menjadi dua: pertama yang melibatkan unsur OPD, kedua diborong langsung oleh bupati.

Dari unsur OPD jumlah pembelian senilai Rp157,7 juta. Jumlah paket atau parcel yang disediakan ada 780 paket. OPD yang membeli produk UMKM, yakni dari 54 dinas, 13 perbankan, 30 orang pribadi, 3 rumah sakit, dan 3 lembaga swasta BUMN. Parcel lebaran ini diperuntukkan untuk para staf, pegawai dan masyarakat.

"Kemudian dari saya kemarin produk UMKM kita beli senilai Rp300 juta untuk 1.500 paket lebaran. Jadi total penyerapannya ada sekitar Rp457 juta," kata Bupati Arif saat menggelar silaturahmi dan halalbilhalal bersama pelaku UMKM dan Pedagang Kaki Lima di Pendopo Kabumian, Selasa (3/5).

Pembelian produk UMKM senilai Rp200 ribu dari Bupati selanjutnya dibagikan ke guru, kepala sekolah, pengawas, alim ulama, ibu-ibu PK dan masyarakat lain. "Alhamdulillah bersyukur, produk UMKM yang kita beli sampai kehabisan, stoknya sudah tidak ada lagi. Menjadi berkah untuk kita semua. Kita ingin membiasakan diri mencintai produk lokal, jadi lebaran bagusnya harus makanan lokal yang disajikan, sekaligus untuk memberdayakan masyarakat sekitar," terang Arif.

Sementara itu, salah satu pelaku UMKM Rifa Sari Dewi mengaku senang, produknya bisa dibeli melalui fasilitas pemerintah. Rifa merupakan pengrajin Sirop Jahe Kelor dari Desa Jetis, Kutosari. Ia sudah memproduksi dan berjualan Sirop Jahe Kelor selama dua tahun.

"Alhamdulillah merasa kebantu banget, karena sebelumnya belum pernah ada, bupati beli produk UMKM untuk parcel lebaran. Dengan seperti ini otomatis, produk kami bisa semakin dikenal masyarakat luas," ucapnya.

Rifa bercerita dirinya berkreasi membuat produk ini karena ia mengalami sakit lambung dan saraf kejepit. Setelah minum ramuan itu, ia merasa badannya semakin sehat dan segar, sehingga ia berinisiatif untuk membuatnya lebih banyak untuk dijualbelikan. Dalam satu hari ia mampu memproduksi 100 botol, 1 botol harganya Rp30 ribu.

"Harapan kami pemerintah bisa membantu mesin peras, karena kita masih manual pakai tangan. Satu hari maksimal mampu membuat 100 botol sirop, ke depan kami ingin lebih maju, karena ketika ada yang pesan 500 botol, masih kesusahan. Jadi kami berharap pemerintah bisa bantu," katanya.

Pelaku UMKM lain, Zakiah juga menyampaikan rasa syukur produknya berupa Abon Ikan Laut Salmon sudah dibeli Bupati sebanyak 180 pcs. Meski begitu, ia memberi masukan agar tahun depan jika ada lagi waktunya tidak mepet, atau mendadak.

"Karena membuat ini prosesnya agak lama. Nah! kemarin itu mepet banget waktunya sudah mendekati lebaran. Kalau bisa tahun depan kalau ada lagi waktunya agak lebih longgar, pertengahan puasa sudah dikasih info, jadi kita bisa memproduksi lebih banyak, karena kita juga keterbatasan modal," tutur Zakiah.

Selain Abon Ikan Laut, perempuan yang tinggal di Tanggulangin ini juga memproduksi Pepes Ikan Kembung. Jika Abon Ikan Lautnya dijual seharga Rp25 ribu per bungkus, pepes Ikan Kembungnya ia jual Rp17 ribu. Zakiah berharap pemerintah bisa memberi bantuan mesin vakum.

"Biar pepes saya bisa dijual ke luar daerah,  ini kan harus divakum agar lebih awat. Dari Bupati kemarin itu dijanjikan mesin vakum, tapi sekarang enggak ada. Belum sampai ke tangan saya, padahal pepes saya butuh divakum agar bisa dikirim ke luar daerah. Semoga pemerintah kali ini bisa memberi kami bantuan mesin vakum untuk para UMKM yang membutuhkan seperti saya," harapnya.

1185