Cilacap, Gatra.com – Badan Penanggulangan Bencana daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah mewaspadai potensi longsor di lima titik rawan di jalur selatan antara perbatasan Jawa Barat hingga Kecamatan Karangpucung, selama arus mudik lebaran 2022.
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) BPBD Majenang, Edi Sapto Prihono mengatakan, kelima titik longsor tersebut berada di jalur utama mudik jalan nasional lintas selatan (JLS) Jawa Tengah ruas perbatasan Jabar hingga perbatasan ke Kabupaten Banyumas. “Ya longsor. Potensi longsor masih ada karena hujan juga masih ada,” katanya, ditulis Jumat (29/4).
Kata dia, potensi longsor masih tinggi lantaran saat ini masih kerap terjadi hujan lebat, terutama pada sore dan malam hari. Karena itu, BPBD Cilacap dan sejumlah pihak lainnya menyiapkan tim reaksi cepat dan alat berat untuk mengantisipasi gangguan perjalanan selama arus mudik lebaran karena bencana alam.
“Cukangleuleus ada satu, di Mergo itu juga satu yang dekat dengan SPBU. Terus di Ciguling, satu, Cimanggu, itu di Cikarag. Kemudian, di Karangpucung, itu yang titik longsor Ciraja itu ada satu. Ya empat sampai lima titik,” kata Edi Sapto Prihono.
Edi Sapto Prihono menambahkan, lebaran 2022 ini bersamaan dengan musim transisi atau pancaroba dari musim hujan ke kemarau. Pada musim pancaroba, cuaca ekstrem seperti hujan lebat, hujan disertai petir hingga angin kencang berpotensi terjadi mengganggu pemudik. Karena itu, dia juga meminta agar pemudik dan masyarakat tetap waspada.
Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meminta pemudik mewaspadai potensi cuaca ekstrem di jalur selatan Jawa Tengah, pada musim mudik lebaran 2022 ini.
Prakirawan Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung, Rendy Krisnawan mengatakan akhir April hingga Mei mendatang adalah masa transisi musim di sebagian wilayah Indonesia, termasuk di Jawa bagian selatan.
“Masa transisi, kecenderungannya cuaca saat ini, banyak potensi hujan terutama pada siang hari menuju sore hari dan pada malam hari. Jadi kecenderungannya hujan itu, pada sore dan malam hari,” ucap dia.
Musim ini salah satunya ditandai dengan potensi munculnya awan Cumulonimbus pada siang menjelang sore hari. Awan jenis ini berisiko memicu cuaca ekstrem, seperti hujan sangat lebat disertai petir dan angin kencang.
Karena itu, dia meminta agar pemudik mempersiapkan diri dengan baik. Khusus pemotor, dia menyarankan agar berupaya menghindari perjalanan pada sore dan malam hari. Pasalnya, hujan biasanya turun pada sore dan malam hari.