Tebo, Gatra.com- Warga Suku Anak Dalam (SAD) mengatakan harga sawit beberapa hari ini sangat sadis. Ini dikatakan Suny, SAD Kelompok Temenggung Apung di Desa Muara Kilis, Kecamatan Tengah Ilir, Kabupaten Tebo, Jambi, Kamis (28/04). "Sadis kali harga sawit sekarang Bang. Tinggal seribu rupiah per kilo," kata Suny.
Suny menjelaskan jika harga sawit hari ini turun menjadi Rp1.000.- per kilogram. Dengan harga tersebut, dia bersama kelompok memilih untuk tidak memanen buah sawit mereka. "Nanti tunggu harga sudah naik baru dipanen lagi," kata Suny yang mengaku memiliki 3 hektar kebun sawit.
Hal yang sama juga dikatakan Gentar, SAD Kelompok Temenggung Ngadap di Desa Tanah Garo, Kecamatan Muara Tabir, Kabupaten Tebo, Jambi. Dia mengaku sangat resah dengan harga sawit saat ini. " Kalau harga seribu rupiah per kilo, kami dapat apa lagi. Untuk bayar upah panen saja sudah tidak mencukupi," kata SAD yang menjabat Menti ini. Dia berharap harga sawit bisa kembali normal seperti biasa.
Keluhan yang sama juga dikatakan Temenggung Tupang Besak, pemimpin SAD Desa Sungai Paur, Kecamatan Renah Mendaluh, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi. Temenggung yang biasa mengumpul buah sawit di kelompoknya ini mengaku pernah rugi dengan anjloknya harga sawit. Pasalnya, sebelum harga anjlok, dia membeli sawit milik anggota kelompoknya seharga Rp3.000.- per kilogram.
Namun kata dia, saat dijual ke loading ramp, harganya turun hu hingga Rp2.000.- per kilogram. "Sekarang harganya anjlok. Untuk sementara stop dulu membeli sawit. Hitungannya sudah tidak masuk," kata dia.