Tangerang, Gatra.com- Siloam Hospitals mencatat pendapatan sebesar Rp1,75 triliun pada Q1 2022, menurun 8,7% dibandingkan dengan Q1 2021. Siloam mencatat EBITDA sebesar Rp409 miliar pada Q1 2022, menurun 15,4% dibandingkan dengan Q1 2021.
Margin EBITDA pada Q1 2022 tetap berada di angka 23,4% dengan 190 poin lebih rendah dibandingkan dengan 25,3% pada Q1 2021. Laba bersih Siloam pada Q1 2022 adalah Rp102 miliar, menurun 32,1% dibandingkan dengan Q1 2021.
“Kinerja Siloam tetap kuat pada Q1 2022, perusahaan melaporkan pencapaian finansial dan operasional yang kuat, terutama di situasi seperti sekarang ini. Seiring dengan meredanya pandemi Covid-19, kami semakin fokus untuk menjalankan berbagai macam inisiatif pertumbuhan," kata Presiden Direktur Siloam Hospitals, Darjoto Setyawan dalam keterangan tertulisnya, Jumat (29/4).
Pendapatan dan EBITDA Siloam pada Q1 2022, masing-masing hanya 0,1% dan 3,1% lebih rendah dibandingkan dengan Q4 2021. Pendapatan dan EBITDA Siloam pada Q1 2022 masing-masing tercatat 21,0% dan 34,7% lebih tinggi dibandingkan dengan Q1 2020.
Siloam memiliki kemampuan untuk menghasilkan arus kas operasional yang kuat dan stabil. Arus kas operasional Siloam pada Q1 2022 tercatat sebesar Rp221 miliar dan posisi kas bersih tercatat sebesar Rp1,72 triliun.
Direksi Siloam telah mengusulkan dividen sebesar Rp250 miliar untuk tahun buku 2021, dengan Rasio Pembayaran Dividen sebesai 36% dari Laba Bersih tahun 2021. Dividen ini akan dibayarkan setelah mendapat persetujuan dari para pemegang saham.
Volume pasien Siloam tetap meningkat dengan stabil pada Q1 2022. Jumlah pasien rawat inap mencapai lebih dari 51 ribu pasien, meningkat 26,2% dibandingkan dengan Q1 2021.
Inpatient Days tercatat sebanyak 180 ribu pada 1
Q1 2022, tetap stabil dibandingkan dengan Q1 2021 meskipun volume pasien COVID pada tahun 2022 jauh lebih rendah. Pada Q1 2022, jumlah pasien rawat jalan Siloam mencapai sekitar 699 ribu pasien, meningkat 28,3% dibandingkan dengan Q1 2021.
Meskipun varian Omicron di bulan Februari berdampak terhadap volume pasien; jumlah pasien rawat inap, hari rawat inap, dan pasien rawat jalan lebih tinggi masing-masing 3,3%, 4,2%, dan 1% dibandingkan dengan Q1 2021.
Jumlah pasien rawat inap dan pasien rawat jalan pada Q1 2022 lebih tinggi dibandingkan dengan 7 kuartal sebelumnya. Pada Q1 2022, pasien private berkontribusi sekitar 82% terhadap pendapatan Siloam dibandingkan dengan hanya 70% pada Q1 2021 dan total pendapatan pasien private meningkat 9% dari tahun ke tahun.
Bahkan dengan lonjakan Omicron yang menyebabkan penurunan volume pasien pada bulan Februari, kontribusi pasien private terhadap pendapatan berada pada level yang sama seperti pada Q4 2021.
"Kami akan melayani lebih banyak pasien dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya dan kami akan terus mendorong kinerja finansial kami dan menumbuhkan kepercayaan investor," kata Darjoto.
Pada Q1 2022, Siloam juga telah membuka rumah sakit terbarunya, Siloam Holland Village. Ini adalah rumah sakit pertama yang dibuka dalam lini bisnis managed service Siloam.
Melalui lini bisnis ini, modal untuk pembangunan dan penyediaan rumah sakit berasal dari investor eksternal dan Siloam mengelola rumah sakit tersebut ketika sudah siap beroperasi.
"Siloam terus berinvetasi untuk meningkatkan kemampuan medis kami selama pandemi dan kami berhasil melangkah maju di tahun 2022. Saya sangat optimis terhadap berbagai peluang yang akan datang di tahun ini," pungkas Darjoto.