Jakarta, Gatra.com - Setelah dua tahun pelarangan mudik berlaku, akhirnya di tahun 2022 ini pemerintah kembali mengizinkan masyarakat melakukan tradisi saat Lebaran itu. Diperkirakan, terdapat lonjakan pemudik melalui semua moda transportasi darat, laut, dan udara.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Mochamad Basoeki Hadimoeljono mengatakan bahwa kelancaran mudik tergantung pada tiga hal. Prasarana infrastruktur yang tersedia, regulasi/manajemen lalu lintas, dan perilaku pengguna prasarana atau pemudik.
Menurutnya, Kementerian PUPR telah bersiap mendukung sarana dan prasarana jelang mudik Lebaran tahun ini. Jalan nasional terbentang sepanjang 47.017 km dari Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, hingga Papua dengan kondisi kemantapan 91,8%.
Sebaran jalan nasional meliputi Pulau Sumatera sepanjang 7.918 km, Pulau Jawa dan Bali sepanjang 5.348 km, Pulau Kalimantan sepanjang 6.556 km, Pulau Sulawesi sepanjang 8.785 km, serta Pulau Maluku-Papua sepanjang 18.410 km.
Sedangkan untuk jalan tol yang telah dioperasikan sepanjang 2.500 km dan dikelola oleh 46 Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) pada 66 ruas jalan. Jalan tol ini tersebar di Pulau Sumatera sepanjang 691 km, Pulau Jawa sepanjang 1.640,4 km, Pulau Bali sepanjang 10,1 km, Pulau Kalimantan sepanjang 97,3 km, dan Pulau Sulawesi sepanjang 61,5 km.
Dukungan lain yang diberikan Kementerian PUPR pada rangkaian mudik Lebaran tahun 2022 seperti peningkatan layanan transaksi dengan mobile reader dan mobile top up pada gerbang tol dengan kepadatan lalu lintas tinggi, penyiapan Tim Tanggap Bencana untuk mengantisipasi kondisi darurat pada titik-titik rawan bencana, serta penghentian seluruh kegiatan perbaikan jalan selambat-lambatnya pada H-10 Idulfitri pada 21 April 2022.
Jalur mudik Lebaran Pulau Jawa
Pada tol Trans Jawa, Kementerian PUPR telah melakukan upaya pelebaran Jalan Tol Jakarta-Cikampek jalur B dan pembangunan Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Selatan sepanjang 8,6 km sebagai antisipasi arus balik.
pada Jalur Pantura, bisa menggunakan Jalan Lingkar Brebes-Tegal di Jembatan Kaligangsa, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah yang telah diresmikan. Kehadiran jalan lingkar dengan dua lajur masing-masing selebar 7,5 meter ini selain melengkapi struktur jaringan jalan nasional di Pantura juga sebagai komplementaritas dari jaringan jalan tol di Trans Jawa.
Selain itu, di Jalur Pantura juga dibangun beberapa jembatan seperti Jembatan Ploso baru sepanjang 1,27 km di Kabupaten Jombang yang menghubungkan Lintas Tengah dan Lintas Utara Jawa Bagian Timur. Jembatan ini dibangun sekitar 500 meter dari jembatan eksisting untuk mengurangi beban lalu lintas dengan dua lajur fungsional.
Kementerian PUPR pun telah melakukan perbaikan Jembatan Ngaglik di Lamongan, Jawa Timur. Jembatan di ruas Jalan Widang/Bedahan dengan bentang 25,8 meter dan lebar 18 meter merupakan akses strategis bagi lalu lintas logistik sekaligus jalur mudik lebaran.
Selanjutnya, Kementerian PUPR menyiapkan Jalan Lintas Pantai Selatan (Pansela) Jawa sebagai jalur alternatif para pemudik tahun 2022. Secara umum total panjang Jalur Pansela di Jateng-DIY sepanjang 332,91 km dan hingga September 2021 sudah terbangun 165,13 km di Jateng dan 92,81 km di DIY.
“Pengerjaan Jalur Pansela saat ini tersisa untuk di Jateng itu 47,4 km dan di DIY 27,57 km. Meski masih ada sisa pekerjaan, Kementerian PUPR memastikan tidak akan menjadi kendala bagi pemudik karena sifatnya tidak buntu dan masih dapat dialihkan dan disambungkan dengan jalan nasional dan kabupaten,” kata Basoeki dalam keterangannya yang diterima pada Rabu (27/4).
Jalur mudik Lebaran Pulau Sumatera
Saat ini jalan tol Trans Sumatera yang operasional sepanjang 691 kilometer. Secara lebih rinci tersebar pada ruas Bakauheni-Terbanggi Besar sepanjang 140,41 km, ruas Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung sepanjang 189,4 km, ruas Kayu Agung-Palembang-Betung sepanjang 37,62 km, ruas Medan-Binjai sepanjang 17,2 km, dan ruas Sigli-Banda Aceh seksi 2, 3, dan 4 sepanjang 35,85 km.
Selain itu untuk mendukung arus mudik difungsikan pula dua ruas tambahan yaitu ruas Bengkulu-Lubuklinggau Seksi Taba Penanjung-Bengkulu sepanjang 17,8 km dan Pekanbaru-Bangkinang sepanjang 31 km.
Sedangkan untuk jalan nasional non tol Sumatera saat ini telah beroperasi sepanjang 7.918 km, terdiri dari lintas timur sepanjang 3.019 km, lintas tengah sepanjang 2.338 km, dan lintas barat sepanjang 2.562 km dengan kondisi mantap mencapai lebih dari 93%.