Banyumas, Gatra.com – Peringatan Hari Bumi Sedunia yang digelar Paguyuban Masyarakat Sungai Serayu didukung oleh Komunitas Pers dan Mitra Kerja digelar dalam suasana keprihatinan. Pasalnya, saat ini Sungai Serayu tengah rusak akibat gelontoran material dari Bendung PLTA Mrica.
Dalam acara tersebut, tampak hadir pada acara tersebut Wakil Bupati Banyumas Sadewo Trilastiono, Perwakilan Balai Psda Serayu Citanduy, Forkompincam Rawalo, Suherman ketua RAPI 8 Banyumas, PDAM Tirta Satria Banyumas, Perumdam Cilacap, Perwakilan Kemenag, Anggota RAPI, Pecinta Radio Amatir, Forum Relawan Lintas Organisasi FORTASI Banyumas, BHV, Tagana , Pegiat Seni Lukis Banyumas, Perwakilan Pers dan Mitra Kerja.
Wakil Bupati Banyumas, Sadewo Trilastiono turut merasakan duka cita yang dirasakan oleh para pegiat sungai dan relawan. Dia juga mengapresiasi Peringatan Hari Bumi sedunia yang dilaksanakan dalam keprihatian atas rusaknya ekosistem sungai strategis nasional Serayu.
Dia juga berjanji Pemkab akan membantu menganggarkan bibit ikan pada tahun anggaran 2023. Dia juga berharap agar PT Indonesia Power Banjarnegara segera melakukan langkah percepatan pemulihan ekosistem Serayu.
“Ikut merasakan duka cita yang dirasakan oleh para pegiat sungai dan relawan, sangat mengapresiasi acara peringatan hari bumi sedunia yang dilaksanakan dalam keprihatian atas rusaknya ekosistem sungai strategis nasional serayu,” ucap Sadewo, di Banyumas.
Ketua Panitia, David Okta Nugraha mengaku prihatin keprihatinan atas rusaknya ekosistem sungai strategis nasional Serayu akibat gelontoran lumpur awal bulan april 2022 yang dilakukan oleh PT Indonesia Power yang mengelola Bendung Soedirman Mrica Banjarnegara.
“Tragedi pilu dengan kematian ratusan ribu ikan ikan endemik Sungai Serayu dan jutaan ikan ikan kecil, kematian biota yang tidak dapat diprediksi serta tercemarnya air sungai serayu dengan kepekatan lumpur mencapai lebih dari 100 ribu NTU yang mengandung Nh3 Amonia sampai lebih tiga kali lipat dari ambang batas,” kata David.
David juga mengatakan, lumpur di Sungai Serayu juga menyebabkan tersendatnya pasokan air PDAM di Kabupaten Banyumas dan Cilacap selama beberapa pada awal hingga pertengahan April lalu. Karena itu, dia mendesak agar pihak terkait segera melakukan upaya percepatan pemulihan Sungai Serayu.
Eddy Wahono selaku pemerhati sungai dan Ketua Paguyuban Masyarakat Pariwisata serayu (PMPS) berharap keterpaduan lintas sektoral pemilik kepentingan, pemerintah, bidang usaha, akademisi, masyarakat dan media bersama untuk melakukan upaya pemulihan ekosistem Sungai Serayu.
“Mendorong peran Indonesia Power untuk segera melaksanakan tanggung jawabnya. Sehingga Serayu kembali bisa menjadi penghidupan masyarakat. Mendorong wisata serayu untuk menjadi ikon Banyumas setelah Baturaden,” ucap dia.
Dalam acara tersebut wakil bupati Banyumas Sadewo bersama tamu undangan menebar 10 ribu bibit ikan dengan perahu ketengah sungai serayu, dilanjutkan dengan acara buka puasa bersama.