Banyumas, Gatra.com – Harga bobot hidup ayam kampung di Pasar Hewan Purbalingga, Jawa Tengah makin melonjak sepekan menjelang lebaran Idulfitri 1443 H. Seekor ayam jantan dengan bobot kisaran 3 kg dibanderol Rp180 ribu per ekor.
Pedagang asal Desa Pekalongan, Misroni mengatakan kenaikan harga ayam ini sudah sangat terasa. Sebelumnya, ayam dengan besar sama dijual dengan harga Rp110 ribu - Rp120 ribu. Kenaikan harga disebabkan peningkatan jumlah kebutuhan menjelang lebaran.
"Ya saat ini memang lagi ada kenaikan harga, bila hari biasa harga ayam jago di jual kisaran 110 atau 120 ribuan," ucap dia.
Misroni yang sudah berjualan ayam sejak tahun 1971 sudah paham tren pasar menjelang lebaran. Karena itu, dia tidak heran harga akan terus meningkat menjelang hari H lebaran/
Pedagang lainnya, Muharto yang berasal dari Desa Prigi mengatakan pasaran ayam sudah mulai ramai. Kondisi ini sangat disyukuri. Pasalnya, nyaris selama dua tahun pasar lesu, termasuk saat lebaran.
"Dulu awal- awal Corona jual ayam kurang begitu laku, bahkan ayamnya sampai dibawa pulang atau jual impas dengan harga kulakan," ucap Muharto.
"Iya nanti masih bisa naik lagi jelang lebaran, yang biasanya Rp150 ribu bisa mencapai 170, 180 ribu untuk 1 ekor ayam jago dan bisa Rp200 ribuan yang kategori besar," lanjut dia.
Berbeda dengan ayam kampung, harga ayam petelur afikir masih cukup murah meski sudah ada tren naik. Afkiran bobot kisaran 1,7 kg - 1,8 kg dijual dengan harga Rp45 ribu.
Meski harga cenderung naik, namun, kata Muharto, bukan berarti keuntungan para pedagang ikut melonjak. Keuntungan nyaris sama karena harga kulakannya juga sudah tinggi.
“Yang membedakan mungkin jumlah pembeli yang meningkat yang menyebabkan omzet penjualan ikut meningkat,” kata Muharto.