Serang, Gatra.com -
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BKMG) mengeluarkan peringatan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi gelombang tinggi atau tsunami yang diakibatkan erupsi Gunung Anak Krakatau.
Hal tersebut disampaikan oleh Koordinator Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono di akun Twitternya. “Waspada terhadap potensi gelombant tinggi/tsunami terutama di malam hari sebagai dampak erupsi Gunung Anak Krakatau,” demikian cuitan Daryono.
Sebelumnya, status Gunung Anak Krakatau (GAK) mengalami peningkatan dari level II (Waspada) menjadi level III (Siaga). Masyarakat, wisatawan maupun pendaki dilarang untuk mendekati kawah GAK dalam radius 5 km.
Karena secara historis aktivitas GAK pernah menimbulkan tsunami seperti yang terjadi pada Desember 2018 lampau, maka BMKG, dalam rilisnya menyampaikan beberapa hal.
Yang pertama, bahwa untuk mengantisipasi terjadinya tsunami akibat peningkatan aktivitas GAK, BMKG bersama PVMBG-Badan Geologi terus memonitor perkembangan aktivitas GAK dan muka air laut di Selat Sunda.
Dengan meningkatnya level aktivitas GAK dari level II menjadi level III seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, maka masyarakat dimita untuk waspada terhadap potensi gelombang tinggi atau tsunami terutama di malam hari.
Terakhir, masyarakat diminta untuk tidak terpacing oleh isu yang tidak bertanggung jawab dan harap memastikan bahwa informasi hanya bersumber dari PVMBG-Badan Geologi dan BMKG setempat.