Karanganyar, Gatra.com - Sebanyak 839 penduduk miskin penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) minyak goreng di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah tidak mengambil jatahnya sampai pembayaran dari kantor tos ditutup pada pekan lalu.
Diduga, mereka sudah pindah alamat, meninggal dunia maupun tidak lagi membutuhkan bantuan dari pemerintah karena lebih sejahtera.
Kepala Kantor Pos Karanganyar, Luluk Maulidia mengatakan BLT migor dijatah ke 54.649 keluarga penerima manfaat. Kantor Pos Solo merealisasikan 53.810 KPM atau menyisakan 839 keluarga pernerima manfaat (KPM) yang tak mengambilnya.
“Realisasinya 98,46 persen hingga penutupan pembayaran di hari terakhir pekan lalu. Mereka yang belum mengambil diberi kesempatan mengambil di kantor pos kecamatan,” kata Luluk kepada Gatra.com, Senin (25/4).
Jumlah warga miskin yang tak mengambil bantuan ini hampir sama saat penyaluran bantuan pangan non tunai (BPNT) bulan lalu. Sebanyak 1.000 warga di wilayah Jumantono, Jatipuro, Jatiyoso, dan Jumapolo tak mengambilnya.
Dalam program ini, tiap KPM berhak mendapatkan Rp300 ribu. Dalam pembayarannya dibarengkan BPNT jatah bulan Mei 2022 sehingga total diterima Rp500 ribu.
Luluk mengatakan, belum mengetahui apakah ada perpanjangan waktu mengambil jatah BLT. Jika sampai batas waktu ditentukan tetap saja tak diambil, maka akan dikembalikan ke negara.
Sementara itu Kepala Dinas Sosial Kabupaten Karanganyar, Sugeng Raharto mengatakan, warga miskin penerima bantuan pemerintah ditentukan pemerintah pusat melalui Kemensos. Satgaskin dari Kemensos melakukan pemeliharaan data tiap periodik.
“Jika BLT tak diambil sampai kembali ke negara, harus dicermati datanya. Kroscek ke lapangan apakah sudah meninggal dunia, pindah alamat atau mentas miskin sehingga tak membutuhkannya lagi,” katanya.