Stockholm, Gatra.com - Belanja militer di dunia pada tahun lalu untuk pertama kalinya melampaui rekor $2 triliun dalam hal pengeluaran pertahanan. Rusia berada di peringkat kelima, di belakang Amerika Serikat, Cina, India, dan Inggris, menurut laporan oleh Stockholm International Peace Research Institut (SIPRI).
“Pada tahun 2021, pengeluaran militer global untuk pertama kalinya menembus angka US$2 triliun, mencapai US$2,113 miliar. Pengeluaran global pada tahun 2021 0,7% lebih tinggi daripada tahun 2020 dan 12% lebih tinggi dari tahun 2012,” sebagaimana dilansir dari laporan tahunan SIPRI, Senin (25/4).
Tercatat pemulihan ekonomi di berbagai dunia pada tahun 2021 turut mendorong pengeluaran militer global sebesar 2,2% dari produk domestik bruto (PDB) dunia. Lima negara teratas dengan anggaran pertahanan terbesar pada tahun 2021 adalah AS, Cina, India, Inggris, dan Rusia, yang bersama-sama menyumbang 62% dari pengeluaran militer global.
Menurut data SIPRI, pengeluaran militer AS pada tahun 2021 mencapai US$801 miliar. Angka itu 1,4% lebih rendah dari pada tahun 2020. Menurut laporan itu, dari 2012 hingga 2021, Amerika Serikat meningkatkan pendanaan untuk penelitian dan pengembangan militer sebesar 24%, sambil mengurangi pengeluaran untuk pembelian senjata sebesar 6,4%.
Posisi kedua ditempati oleh Cina yang menghabiskan US$293 miliar untuk pertahanan. Angka itu naik 4,7% dari tahun 2020.
Adapun pengeluaran militer India menempati posisi ketiga pada tahun lalu dengan US$76,6 miliar, naik 0,9% dari tahun 2020. Sementara itu, SIPRI memperkirakan bahwa Inggris menghabiskan US$68,4 miliar pada tahun lalu, naik 3% dari tahun 2020.
Rusia sendiri menempati posisi kelima. Negara itu meningkatkan pengeluaran militernya sebesar 2,9% pada tahun 2021, menjadi US$65,9 miliar. Dalam tiga tahun terakhir, anggaran militer Rusia mengalami kenaikan secara berturut-turut. Total pengeluaran militer Rusia mencapai 4,1% dari PDB pada tahun 2021.