Batanghari, Gatra.com- Kasat Lantas Polres Batanghari, AKP Amalia Debora Siregar telah melakukan pemetaan titik rawan kemacetan dan lakalantas arus mudik 2022.
"Sementara yang sudah kita ploting untuk tempat-tempat rawan lakalantas itu ada lima lokasi," katanya dikonfirmasi awak media, Ahad (24/4).
Daerah rawan lakalantas pertama berada dalam wilayah Kecamatan Batin XXIV, tepatnya di Desa Simpang Jelutih. Kerawanan lakalantas kedua berada dalam wilayah Desa Sungai Buluh, Kecamatan Muara Bulian.
"Kalau daerah rawan lakalantas ketiga yakni Kecamatan Bajubang berada di Desa Panerokan. Selanjutnya daerah rawan keempat adalah Kecamatan Maro Sebo Ulu berada dalam wilayah Desa Kembang Sri," ucapnya.
Terakhir daerah rawan lakalantas arus mudik adalah Kecamatan Pemayung. Pemudik harus ekstra hati-hati sewaktu melintas dalam wilayah Desa Serasah.
"Titik rawan kemacetan masih terpantau dari Simpang 3 Muara Tembesi sampai dengan Sridadi. Kemudian berlanjut dari Desa Tenam sampai dengan ujung jalur dua Kota Muara Bulian," ujarnya.
Debora bilang penyebab kemacetan lalulintas khususnya Jalan Muara Bulian - Muara Tembesi akibat volume truk angkutan batu bara cukup padat. Kalau kendaraan pribadi masih terpantau ramai namun lancar.
"Satlantas Polres Batanghari sudah berkoordinasi dengan Polres Sarolangun dan Polres Tebo, khusus untuk angkutan batu bara. Kita mengikuti aturan sesuai Surat Edaran (SE) Gubernur nantinya," katanya.
Ia beserta anak buahnya akan terus bersosialisasi serta mengimbau pemilik Izin Usaha Pertambangan (IUP) dan transportir agar tak menjalani kendaraan mereka sesuai edaran dari Gubernur Jambi.
"Kalau nanti Gubernur Jambi menerbitkan SE terkait larangan angkutan batu bara selama perayaan Idulfitri, maka inilah satu diantara cara untuk mengurai kemacetan, sehingga masyarakat bisa beraktivitas seperti biasa, baik siang maupun malam hari," ujarnya.