Jakarta, Gatra.com - Bertepatan dengan Hari Bumi Sedunia yang diperingati setiap tanggal 22 April 2022, PT Eigerindo Multi Produk Industri, perusahaan yang menaungi brand penyedia perlengkapan kegiatan luar ruang asal Indonesia, Eiger Adventure, merilis Environment, Social and Governance (ESG) Report 2021 atau laporan keberlanjutan pertamanya bertemakan Untuk Bumi, Untuk Nanti.
Christian H. Sarsono, CEO PT Eigerindo Multi Produk Industri menceritakan, semua berawal dari keresahan pihak internal yang melihat kondisi alam khususnya gunung-gunung saat ini.
“Kami resah, kekayaan dan keindahan alam yang saat ini kita nikmati, gunung-gunung yang saat ini kita daki, di masa depan tidak dapat lagi dinikmati oleh generasi yang akan datang. Padahal, sebagai brand yang terus mengajak masyarakat untuk melakukan eksplorasi, alam selalu menjadi inspirasi terbesar kami dalam mengembangkan produk dan kegiatan. Disitulah kami merasa memiliki tanggung jawab yang besar atas kondisi alam dan lingkungan,” ujar Christian H. Sarsono, CEO PT Eigerindo Multi Produk Industri.
Ia menambahkan, kepedulian ini semakin tumbuh didorong dengan diskusi dan masukan dari berbagai pihak termasuk melalui survey kepada Eigerian (konsumen), masukan dari para penggiat senior, komunitas, dan konsultan terkait keberlanjutan.
Harimula Muharam selaku General Manager Product Research and Development Eiger Adventure sekaligus Sustainability Project Leader menjelaskan kepedulian Eiger terhadap lingkungan sudah dilakukan sejak beberapa tahun ke belakang, seperti program Gerakan Tanam Indonesia dan Adopsi Pohon yang rutin dilaksanakan sejak tahun 2012. Namun memang, semua yang sudah Eiger jalani sejak beberapa tahun kebelakang belum menerapkan strategi keberlanjutan secara terintegrasi dan holistik, termasuk belum dilakukannya pencatatan yang terukur.
“Sustainability atau keberlanjutan pun sudah menjadi bagian dari Misi perusahaan PT Eigerindo MPI sejak tahun 2020. Inilah salah satu bukti komitmen kami dalam mulai menjalani program keberlanjutan,” ujar Harimula Muharam, General Manager Product Research and Development Eiger Adventure dan Sustainability Project Leader.
Di tahun 2021, Eiger mulai untuk melakukan pencatatan dan pengukuran yang menyeluruh atas kontribusi yang telah dilakukan Eiger dalam kepeduliannya terhadap lingkungan. Bahkan, Eiger menggandeng Ir.R.A.Amalia Yunita, MM.Sust., seorang penggagas wisata arung jeram bernama Arus Liar dan pakar sustainability sebagai Sustainability Program Advisor.
Bersama dengan pakar sustainability, Eiger telah menyusun peta jalan untuk menjalankan inisiatif keberlanjutan secara holistik, termasuk melakukan perencanaan, pencatatan, dan pengukuran dalam merespon dampak operasional perusahaan dari bahan baku, pemasok hingga sampai ke konsumen dan menjadi dampak bagi lingkungan dan masyarakat.
Komitmen untuk menjadikan program keberlanjutan sebagai fokus utama perusahaan pun telah dimulai dengan penyusunan 5 pilar yang menjadi fokus pengembangan dan pembenahan, dengan singkatan E.I.G.E.R, meliputi:
dengan target pencapaian di tahun 2030: Bahan baku berkelanjutan yang digunakan mencapai 20%; 100% pemasok sudah menjalankan praktik keberlanjutan; Melakukan carbon balance offset; 100% toko dan kantor pusat Eiger sudah menerapkan konsep bangunan hijau yang tertuang dalam pilar Eco Friendly Store & Office
Beberapa highlights yang terdapat pada Eiger Environment, Social and Governance (ESG) Report 2021, Untuk Bumi, Untuk Nanti, adalah:
- Di tahun 2021 setidaknya telah terdapat 3.5% penggunaan bahan baku dari material terbarukan untuk produk apparel
- Total jumlah produk defect pada tahun 2021 dapat berkurang sebesar -49% dibanding tahun sebelumnya. Jika dibandingkan dengan total produksi, jumlah material defect pada tahun 2020 adalah sebesar 0,41% dan turun menjadi 0,20% pada tahun 2021.
- Di tahun 2020, penggunaan energi listrik di 11 toko yang menjadi fokus pembenahan kami mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya sebesar -6.6%. Sedangkan di tahun 2021, kami dapat mengurangi penggunaan energi di 11 toko tersebut sebesar -10.3%.
- Penggunaan energi di kantor pusat mengalami penurunan sebesar -5%.
- Pada tahun 2021, jumlah karyawan yang keluar menurun secara signifikan dari tahun sebelumnya, yaitu sebesar -50%. Pergantian karyawan di tahun 2021 berada pada angka 7,46% dari yang sebelumnya sebesar 10,29% dan diharapkan turun menjadi 5% pada tahun 2022.
- Produk yang kami tawarkan diproduksi oleh 103 pemasok dimana 52 diantaranya berasal dari Indonesia. Ini adalah upaya kami membangun roda ekonomi di Indonesia.
- Kepedulian Eiger terhadap masyarakat dibuktikan dengan merekrut tenaga kerja lokal, memberikan pelatihan dan bantuan kepada masyarakat, termasuk selama pandemi berlangsung.
Ir.R.A.Amalia Yunita, MM.Sust., Eiger Sustainability Program Advisor mengatakan, “ini laporan perdana kami sebagai salah satu bentuk transparansi kami kepada publik.” Ia menambahkan, kami sangat terbuka untuk berbagai masukan dari berbagai pihak terkait laporan maupun inisiatif yang sudah maupun yang akan dilakukan.
“Langkah yang baru kami mulai tidak akan bisa berdampak besar jika kami jalan sendirian. Oleh karena itu, kami mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama kami mengarungi perjalanan ini,” tutup Harimula.