Jakarta, Gatra.com - Direktur Tata Kelola dan Kemitraan Komunikasi Publik Kemkominfo, Hasyim Gautama mengatakan bahwa Pranata Humas memiliki peran strategis untuk dapat mengawal setiap program dan kebijakan pemerintah agar dapat diterima oleh masyarakat.
Oleh karena itu, Kemenkominfo menggelar acara Bimbingan Teknis (Bimtek) Tim Penilai JFPH (Jabatan Fungsional Pranata Humas) Tahun 2022 yang diselenggarakan di Yogyakarta pada Kamis (21/4).
Menurutnya, dalam menjalani peran strategis itu, Pranata Humas harus memulai dari penyusunan strategi komunikasi sampai kepada audit komunikasi. Terutama untuk konteks agenda Presidensi G20.
Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo, Usman Kansong mengatakan bahwa masih terdapat beberapa permasalahan seperti perbedaan persepsi, penilaian pekerjaan yang dinamis, dan belum terstandarnya kompetensi tim penilai.
“Saya yakin Direktorat Tata Kelola dan Kemitraan Komunikasi Publik, sebagai unit kerja Pembina, sedang mengupayakan solusi bagi permasalahan tadi. Semuanya berproses. Kita yang terlibat di dalamnya dapat memberikan masukan untuk menyempurnakan penilaian kinerja Pranata Humas,” ujar Usman dalam keterangan tertulisnya yang diterima pada Jumat (22/4).
Ia menilai, tema Bimtek tim penilai terkait penyusunan strategi komunikasi untuk glorifikasi G20 sangat relevan. Pasalnya, peran Pranata Humas dalam menyambut agenda Presidensi G20 juga perlu diakomodir dalam butir-butir kegiatan yang dinilaikan melalui Daftar Usulan Penetapan Angka Kredit (DUPAK) oleh tim penilai angka kredit.
Dalam Bimtek ini, Pranata Humas diberikan pemahaman terkait strategi komunikasi kehumasan. Mulai dari penyusunan hingga perlunya pedoman penilaian angka kredit terstandar. Pemahaman ini diberikan oleh narasumber yang kompatibel seperti Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Jakarta Agustinus Eko Rahardjo dan Pranata Humas Madya Kemkominfo Santhy Verawati Elfrida.
“Dalam konteks kehumasan, fungsi informasi hanya sepertiga dari aktivitas, sepertiga lainnya adalah strategi dan metode komunikasi, serta sepertiga terakhir mengenai pilihan taktik dan media komunikasi,” kata Agustinus dalam pemaparannya.