Mariupol, Gatra.com - Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan bahwa Rusia berhasil “membebaskan” kota pelabuhan Mariupol, yang dikepung berminggu-minggu oleh tentara Rusia. Klaim kemenangan Putin ini ditolak mentah-mentah oleh Washington.
Amerika Serikat menyebutkan, bahwa militer Ukraina dipercaya masih bertahan di kota tersebut. Putin telah memerintahkan tentaranya untuk memblokade sebuah pbarik baja dimana banyak warga Ukraina terperangkap disana yang telah menolak ultimatum tentara Rusia untuk menyerah atau mati, demikian dilansir dari Reuters.
Pihak Ukraina menyebutkan Putin menghindari pertempuran besar di Mariupol dengan tntara Ukraina, karena Rusia telah kehiangan banyak tentaranya, Namun disisi lain para pejabat Ukraina juga meminta tolong agar warga sipil dan tentara yang terluka dievakuasi.
Dalam sebuah pertemuan di Kremlin yang disiarkan oleh televisi setempat, Putin terlihat mengucapkan selat kepada Menteri Pertahanan Rusia dan para tentara Rusia yang telah berperang sekuat tenaga untuk membebaskan Mariupol.
Ia juga mengatakan tidak penting untuk terus membombardir kompleks pabrik baja Azovstal. “Blok saja seluruh area industri itu sehingga lalat pun tak akan bisa lewat,” perintah Putin.
Dalam pidatonya saat sudah larut malam, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebutkan bahwa Rusia brjuang habis-habisan untuk bisa mengatakan “meraih beberapa kemenangan”, termasuk memobilisasi kelompok batalyon taktik baru.
Meski mengklaim kemenangan besar pertamanya, namun sejak invasinya ke Ukraina akhir Februari lalu, Rusia belum berhasil mencapai kemenangan seperti yang diinginkan. Apalagi pasukan Rusia beberapa kali terdesak keluar Kyiv dan kawasan Ukraina Utara.
Pihak Kemenlu Amerika Serikat lewat juru bicaranya Ned Price mengatakan bahwa klaim kemenangan Rusia di Mariupol adalah disinformasi. "Lagi-lagi disinformasi dari buku pedoman perang mereka yang sudah usang," ujar Ned Price.