Home Regional Kuburan Pracimoloyo Saksi Bisu Polisi Tembak Polisi Pemeras Tamu Hotel Melati, Modusnya Tunjukkan Foto Ehem-ehem

Kuburan Pracimoloyo Saksi Bisu Polisi Tembak Polisi Pemeras Tamu Hotel Melati, Modusnya Tunjukkan Foto Ehem-ehem

Semarang, Gatra.com– Terlibat dalam komplotan pemerasan, oknum polisi Bripda PPS anggota Polsek Slogohimo Polres Wonogiri ditembak anggota Tim Resmob Polresta Solo. Kabid Humas Polda Jawa Tengah (Jateng) Kombes Pol Iqbal Alqudusy menjelaskan, oknum polisi tersebut termasuk dalam komplotan yang kerap melakukan pemerasan terhadap pengunjung hotel kelas melati.

“Bripda PPS anggota Polsek Slogohimo Polres Wonogiri tertembak karena bersama komplotannya memberikan perlawanan terhadap petugas dan membahayakan masyarakat saat dilakukan penangkapan,” katanya didampingi Kasubbidpenmas kepada wartawan di Lobby Mapolda Jateng pada Kamis, (21/4).

Bripad PPS ditembak anggota Tim Resmob Polresta Surakarta di komplek kuburan Pracimoloyo Makamhaji, Kartosuro Kab Sukoharjo pada Selasa (19/4) sore pukul 16.20 WIB. Menurut Iqbal, kronologis penembahkan itu bermula dari laporan korban berinisial WP yang merasa diperas oleh sekelompok orang mengaku sebagai polisi.

Korban didatangi rumahnya oleh empat orang pelaku mengendarai mobil Xenia warna Silver pada Minggu (17/4) siang. Para pelaku mengaku sebagai polisi dengan menunjukkan tanda kewenangan pada korban dan menuduh korban telah berzina disebuah hotel bersama seorang wanita.

Korban kemudian diminta para pelaku masuk ke mobil dan diajak berputar-putar hingga ke daerah kuburan Pracimoloyo. Di dalam mobil korban ditunjukkan foto dirinya bersama wanita ehem-ehem. Dia dimintai uang pelaku Rp14.350.000 dengan ancaman akan diproses kasusnya dengan hukuman 9 bulan penjara.

“Korban yang saat itu tidak punya uang sebanyak itu, diminta oleh pelaku untuk datang lagi ke pemakaman Pracimoloyo pada hari Selasa (19/04),” ujar Iqbal.

Merasa diperas, korban melaporkan kejadian tersebut ke Polresta Surakarta. Dari laporan itu, anggota Satreskrim Polresta Surakarta melakuan serangkaian penyelidikan dan penyidikan perkara.

Pada Selasa (19/4) sore dilakukan upaya penangkapan angota Tim Resmob Polresta Surakarta terhadap para pelaku di makam Pracimoloyo. Namun, para pelaku memberikan perlawanan dengan menabrakkan mobil yang dikendarainya ke mobil dan motor petugas serta warga masyarakat.

Karena mengancam keselamatan petugas dan membahayakan masyarakat, Tim Resmob memberikan tembakan peringatan ke udara sebanyak dua kali namun tidak diindahkan para pelaku yang terus memberikan perlawanan.

"Mempertimbangkan keselamatan petugas dan masyarakat, kemudian dilakukan tembakan dua kali ke arah ban mobil pelaku. Tapi pelaku berhasil melarikan diri ke arah Kartosuro,” ujar Iqbal.

Di TKP makam Pracimoloyo, petugas mengamankan seseorang berinisial SNY yang dicurigai salah satu anggota komplotan yang berperan sebagai pengamat di lokasi.

Pada malam harinya aparat mendapatkan laporan dari Rumah Sakit Al Hidayah Boyolali mengenai adanya pasien luka tembak tanpa identitas yang diturunkan sekelompok orang mengendarai Xenia Silver.

"Dari interogasi petugas terhadap korban luka tembak didapat hasil yang bersangkutan anggota Polres Wonogiri berinisial Bripda PPS yang ikut dalam komplotan pemerasan saat dilakukan upaya penangkapan di TKP Pracimoloyo,” kata Iqbal.

Dari tangan polisi itu juga didapati senjata api (senpi rakitan) di saku celana. Karena luka yang dialaminya kemudian dirujuk ke RS Moewardi dengan pengawalan petugas kepolisian.

Para pelaku yang kabur pada Rabu (20/4) dinihari berhasil diringkus di daerah Kopeng Salatiga masing-masing berinisial RB, TWA dan ES.

"Total pelaku berjumlah 5 orang, termasuk di antaranya oknum Bripda PPS. Terhadap oknum tersebut selain proses hukum pidana juga dilakukan proses penanganan pelanggaran disiplin dan kode etik oleh Sie Propam Polres Wonogiri dan Bidpropam Polda Jateng,” ujar Iqbal.

1337