Jakarta, Gatra.com - Aksi demonstrasi yang diikuti kelompok buruh dan mahasiswa berlangsung di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Jakarta Pusat, Kamis, (21/4/2022).

Mereka turun ke jalan untuk menyuarakan kegundahan mereka terkait krisis yang menyulitkan hidup masyarakat baru-baru ini. Kelangkaan dan kenaikan harga minyak goreng dan BBM menjadi sorotan utama mereka.

Namun, di tengah-tengah aksi, sekelompok mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Prof Hamka (UHAMKA) membuat kreasi tersendiri dalam menyuarakan aspirasi-aspirasi politiknya.

Mereka mengubah lirik lagu "Potong Bebek Angsa" yang sejatinya merupakan lagu anak-anak menjadi lebih bernuansa politis.

"Potong bebek angsa, masak dikuali. Gagal mimpin bangsa, minta tiga kali. Bohong ke sana, bohong ke sini. La la la la la tiga periode," begitu gemuruh demonstran UHAMKA.

Selain memprotes melonjaknya harga sembako, para demonstran memang juga menyentil soal masa jabatan presiden tiga periode. Mereka menilai jabatan tiga periode mustahil terjadi apabila situasi krisis ini terus-menerus terjadi.

Mereka pun menuntut DPR bergerak. "Saat ini sedang terjadi krisis. Wakil rakyat yang dulu mendatangi rumah-rumah rakyat saat masa kampanye, sekarang malah membisu," ucap salah satu orator.

Aksi damai ini merupakan hasil putusan Kongres Rakyat pada 18 April 2022 yang diinisiasi oleh Gerakan Buruh Bersama Rakyat (GEBRAK) dan Aliansi Mahasiswa Indonesia (AMI).

Berdasarkan rencana, demonstran akan berunjuk rasa sampai pukul 17.00 atau menjelang waktu berbuka puasa.