Mataram, Gatra.com - Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menjadi provinsi pertama di Indonesia yang telah membentuk Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA). Institusi penelitian di NTB ini sebagai langkah awal pembentukan 50 BRIDA lain di seluruh Indonesia.
Gubernur NTB, Zulkieflimansyah menjelaskan bahwa BRIDA NTB dibentuk dalam upaya pengembangan sumber daya manusia dan IPTEK melalui program beasiswa NTB. Di mana program ini mengirim 1.000 anak daerah untuk belajar ke luar negeri. Terdapat 80% beasiswa NTB berada pada bidang sains dan teknologi.
"Karena pentingnya inovasi untuk pembangunan, kami mengirimkan 1.000 beasiswa ke luar negeri. Kurang lebih 80%-nya in the area of sains technology," katanya di Mataram, Kamis (21/4).
Dia menjelaskan, BRIDA di NTB sendiri merupakan pengembangan dari Science, Technologi and Industrial Park (STIPark) yang mana menjadi Litbang Pusat Penelitian/Kajian di Daerah. BRIDA NTB menjadi pusat pengembangan desain prototipe inovasi di daerah.
“Untuk pemanfaatan riset dan teknologi, BIRDA NTB sebagai etalase Iptek dan pusat inovasi NTB serta pengelolaan kawasan edukasi teknologi dan pengembangan sumber daya dan Iptek,” kata Bang Zul, sapaan akrab Gubernur NTB ini.
Menurutnya, pergerakan industrialisasi yang memanfaatkan teknologi di NTB bukan hanya sekedar visi misi belaka. Berbagai program berjalan dengan mengedepankan asas industrialisasi, seperti program JPS Gemilang I dan II. Program ini hampir 100% menggunakan produk lokal daerah, sebagai roda penggerak perekonomian di tengah pandemi.
“Tak hanya itu, melalui BRIDA 150 lebih jenis mesin mampu diproduksi IKM Logam permesinan lokal. Mesin kami bisa saja kualitasnya jelek harga mahal. Namun dalam teori pembangunan teknologi ada yang namaya cost of learning," tegasnya.