Cilacap, Gatra.com– Tiga desa di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah dilaporkan terendam akibat luapan dua sungai, yakni Sungai Cigeugeumuh dan Sungai Cijalu, Rabu malam (20/4). Banjir dipicu intensitas hujan yang tinggi sejak Rabu sore.
Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap, Gatot Arif Widodo mengatakan, tiga desa terdampak yakni Desa Limbangan Kecamatan Wanareja, serta Desa Salebu dan Desa Mulyadadi Kecamatan Majenang.
Desa Limbangan dan Desa Salebu kebanjiran karena luapan Sungai Cigeugemeuh. Sementara, Desa Mulyadadi terendam akibat jebolnya Tanggul Sungai Cijalu.
“Majenang, ada dua desa, Desa Salebu dan Desa Mulyadadi. Kemudian di Kecamatan Wanareja ada satu desa, yakni Desa Limbangan,” katanya, Rabu malam.
Di Desa Limbangan, banjir menerjang 70 kios di Pasar Karanggendot dan puluhan rumah di sekitarnya. Sementara, di Desa Salebu, banjir merendam sedikitnya 75 rumah. Dilaporkan sebanyak 110 keluarga terdampak. Ketinggian air berkisar antara 20-30 sentimeter di dalam rumah namun cepat surut karena sifatnya yang bandang.
“Sungai Cigeugemeuh, yang ke barat itu berdampak ke Limbangan, yang ke timur itu ke Desa Salebu. Jadi kedua sisi sama-sama berdampak ke kanan dan kirinya,” kata Gatot Arif Widodo, Rabu malam.
Adapun banjir di Desa Mulyadadi hingga Rabu tengah malam masih berlangsung. Belum ada laporan pasti berapa jumlah rumah yang terdampak. Akan tetapi, banjir dilaporkan setinggi 30-an sentimeter di dalam rumah dan lebih dari satu meter di jalan. Dilaporkan ada satu keluarga yang mengungsi lantaran rumahnya jebol diterjang banjir bandang. “Kalau di jalan sekitar 100 sentimeter,” ucap dia.
Gatot Arif, selain berdampak ke pasar tradisional dan perumahan banjir dilaporkan juga merusak tanggul penahan air Sungai Cigeugemeuh. Selain itu banjir juga sempat merendam Puskesmas 2 Majenang. Lalu lintas sempat macet total di jalur provinsi antara Majenang-Wanareja di Salebu hingga pukul 21.30 WIB.