Kiev, Gatra.com - Ukraina akhirnya menyetujui kesepakatan dengan pasukan Rusia untuk membuka rute aman bagi warga sipil untuk melarikan diri dari kota pelabuhan Mariupol yang terkepung.
“Dengan mempertimbangkan situasi bencana kemanusiaan di Mariupol, kami akan memusatkan upaya kami ke arah ini hari ini,” tulis Wakil Perdana Menteri Ukraina Iryna Vereshchuk di Telegram, dikutip AFP, pada Rabu (20/4).
“Kami telah berhasil mendapatkan kesepakatan awal tentang koridor kemanusiaan untuk perempuan, anak-anak dan orang tua,” katanya.
Vereshchuk mengatakan kepada warga sipil untuk berkumpul pada pukul 14:00 (1100 GMT) guna evakuasi menuju kota Zaporizhzhia, yang dikuasai Ukraina.
Namun dia juga memperingatkan bahwa “berkenaan dengan situasi keamanan yang sangat sulit, perubahan dapat terjadi selama waktu koridor.”
Evakuasi dari wilayah garis depan Ukraina telah ditangguhkan selama tiga hari terakhir karena Kiev mengatakan tidak ada kesepakatan yang dapat dicapai saat Rusia meningkatkan serangannya.
Pesisir Mariupol adalah target utama serangan Rusia, menghancurkan wilayah di Ukraina dan penembakan yang terus meluas hingga menghancurkan tempat-tempat utama di kota.
Wali Kota Mariupol meminta penduduk yang tersisa untuk meninggalkan kota yang hancur itu.
“Jangan takut dan mengungsi ke Zaporizhzhia di mana Anda akan mendapatkan semua bantuan yang diperlukan - makanan, obat-obatan, kebutuhan dasar. Tetapi yang utama – Anda akan aman,” kata wali kota Vadim Boychenko dalam pernyataannya di Telegram.
“Sudah 200.000 warga Mariupol bisa meninggalkan kota. Hari ini, orang-orang ini aman. Penduduk Mariupol yang terhormat, Ukraina sedang menunggu Anda.”
Pasukan Kremlin saat ini berjuang keras untuk mengusir pasukan Ukraina yang tersisa dari pertahanan terakhir mereka di pabrik besi dan baja Azovstal yang luas.
Moskow telah mengeluarkan serangkaian ultimatum kepada pasukan Ukraina di Mariupol untuk meletakkan senjata dan menyerah.
Ukraina mengatakan bahwa sekitar 300.000 orang telah berhasil melarikan diri dari pertempuran di seluruh negeri melalui koridor kemanusiaan yang dibuka sejak dimulainya invasi Rusia pada 24 Februari.