Kendal, Gatra.com- Menjelang Hari Raya Idul Fitri, aksi teror banyak diterima pejabat-pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kendal, anggota DPRD Kendal hingga ke Kades-kades di Kabupaten Kendal, pada Selasa malam (19/4).
Hal ini disinggung Bupati Kendal Dico M Ganinduto diakhir sambutannya dalam sidang paripurna DPRD Kendal dengan agenda penyampaian rekomendasi DPRD Kendal terhadap LKPJ Bupati Kendal tahun anggaran 2021.
Menurut Dico, terkait teror yang terjadi perlu ditindaklanjuti dengan serius. "Ini sudah tidak main-main, harus ditindaklanjuti secepatnya," tegasnya, Rabu (20/4).
Teror itu, lanjutnya, banyak menimpa para perangkat daerah dan anggota DPRD Kendal. Aksi teror dilakukan melalui pesan dan telpon aplikasi WhatsApp dengan meminta sejumlah uang sebagai tunjangan hari raya.
"Saya imbau siapapun yang mendapatkan WA demikian untuk tidak mudah percaya. Semua harus waspada terhadap segala bentuk penipuan," katanya.
Sementara itu, Ketua DPRD Kendal, Muhammad Makmun yang menjadi korban teror tersebut mengatakan bahwa, teror diterimanya dalam bentuk pesan singkat WhatsApp dan telpon. "Itu oknum. Ngakunya dari Polda dan meminta sejumlah uang," katanya.
Oknum tersebut meminta sejumlah uang dengan nominal Rp 500ribu hingga Rp 2 juta sebagai THR. Tak hanya dirinya, sejumlah anggota DPRD Kendal juga banyak yang menerima teror tersebut.
"Jumlahnya berapa anggota DPRD yang mendapat teror itu belum kita ketahui secara pasti, namun sebagian besar dari mereka banyak yang menerima teror itu," ungkapnya.
Namun ia bersyukur, karena hingga saat ini belum ada satupun dari anggota DPRD Kendal yang mentransferkan uangnya ke oknum tersebut.