Istanbul, Gatra.com - Seorang jurnalis di Turki ditangkap pada Selasa (19/4) atas tuduhan peretasan dan pencurian data pribadi dari situs web pemerintah negara itu.
Data pribadi ini juga sempat dibagikan lewat akun media sosialnya, termasuk kartu identitas Presiden Tayyip Erdogan. Dalam unggahannya di Twitter, Ibrahim Haskologlu melakukan pemburaman pada sebagian gambar yang disebutnya sebagai kartu identitas Erdogan.
Dalam sebuah unggahannya di Twitter minggu lalu, Haskologlu mengatakan bahwa sekelompok peretas telah menghubunginya dua bulan lalu. Para peretas itu mengatakan kepadanya bahwa mereka telah memperoleh informasi pribadi orang Turki dari situs web pemerintah.
Selain membagikan foto identitas Erdogan, Haskologlu juga memublikasikan gambar yang dia sebut sebagai kartu identitas Kepala Badan Intelijen Nasional Turki, Hakan Fidan. Meski sebagian besar informasi pada gambar kartu identitas itu disembunyikan.
“Alasan penangkapan sebenarnya adalah karena dia tidak melaporkan hal itu pada pihak berwenang,” kata Pengacaranya, Emrah Karatay seperti dilansir Reuters. Padahal, menurut Kataray, Haskologlu telah memperingatkan berbagai pihak berwenang tetapi tidak ada respon tindakan.
“Dia pikir dia harus memperingatkan orang-orang sebagai jurnalis dan memposting ini. Sekarang dia ditangkap. Itu saja,” ucap Kataray.
Polisi juga telah menggeledah rumah Haskologlu ketika mereka menahannya tadi malam. Sayangnya, Polisi Istanbul belum bisa dimintai keterangan terkait masalah ini.
Turki adalah salah satu negara yang paling banyak memenjarakan jurnalis. Media mainstream di negara ini juga diyakini dikendalikan oleh lingkaran pemerintah Erdogan. Meski begitu, Pemerintah Turki membantah tuduhan kelompok hak asasi manusia bahwa mereka memberangus media.