Dubai, Gatra.com - Menteri Negara untuk Kerja sama Internasional Uni Emirat Arab (UEA), Reem al-Hashimy memanggil Duta Besar Swedia untuk UEA, Liselott Andersson mengecam pembakaran kitab suci Quran di Swedia.
Dikutip Al-arabiya, Kantor berita negara (WAM) melaporkan pada hari Selasa (19/4), Al-Hashimy menegaskan kembali penolakan UEA terhadap semua praktik yang menghina agama dan menekankan pentingnya menghormati simbol dan kesucian agama, dan menolak hasutan dan polarisasi.
“Praktik seperti itu hanya mengarah pada lebih banyak ketegangan dan konfrontasi pada saat dunia membutuhkan [orang] untuk bekerja sama, menyebarkan nilai-nilai toleransi dan koeksistensi dan menolak kebencian dan ekstremisme,” kata laporan itu mengutip al-Hashimy.
Pekan lalu, aksi demostran di Swedia berlangsung akibat pembakaran Al-Qur'an. Rasmus Paludan, pemimpin garis keras partai politik sayap kanan Denmark yang menyerukan pembakaran tersebut.
Tindakannya itu memicu kerusuhan di beberapa kota Swedia, selama akhir pekan Paskah.
Tiga orang terluka dan membutuhkan perawatan medis di kota Norrkoping, Swedia, setelah terkena peluru polisi selama aksi bentrokan antara polisi dan pengunjuk rasa yang berdemonstrasi, menentang pembakaran Alquran.
Beberapa negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam mengecam pembakaran Al-Qur'an.
Pada hari Senin, Arab Saudi, yang merupakan tempat situs tersuci Islam di Mekah dan Madinah, mengutuk adanya kesengajaan terhadap pembakaran Al-Qur'an, dan menyerukan upaya intensif untuk menyebarkan nilai-nilai dialog dan meninggalkan kebencian.