Cilacap, Gatra.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah akan memasang early warning system (EWS) longsor di bagian atas permukiman warga Dusun Citulang, sebelum warga kembali ke rumah masing-masing dari pengungsian.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Cilacap, Wijonardi mengatakan, direncanakan para pengungsi akan kembali ke rumah dalam waktu tidak lama lagi. Namun, dia belum bisa memastikan kapan waktu pastinya.
“Ya, berarti kembali ke rumah masing-masing. Tetapi, untuk kembali ke rumah itu, pertama kita harus menjamin keamanannya,” ujarnya.
Namun, waktu perpanjangan masa tanggap darurat penanganan longsor Desa Kutabima, sampai tanggal 26 April 2022 atau sebelum lebaran Idulfitri.
Saat ini, katanya, petugas tengah mengecek instalasi air bersih dan tinggal disalurkan ke masing-masing rumah warga. Kemudian, petugas juga tengah berkoordinasi dengan PLN untuk memastikan keamanan jaringan listrik di masing-masing rumah penduduk.
“Kita tangani intensif. Itu kita harus berfikir itu. Karena mereka harus (diamankan), sambil di atas dipasang EWS, untuk mengantisipasi pergerakan tanah,” kata Wijonardi.
Wijonardi mengungkapkan, dari sekitar 52 rumah terdampak longsor, tiga rumah dipastikan harus direlokasi. Begitu pula dengan lima rumah rusak berat lainnya. Lokasi rumah tersebut berada di titik paling berbahaya.
“Yang kemarin tertimbun itu jelas sudah tidak boleh lagi dibangun. Karena lokasinya itu berbahaya kan. Yang lima itu sudah tidak boleh (dibangun),” ujarnya.
Sementara, sisanya masih bisa dibangun kembali ke rumah untuk sementara waktu, sembari menunggu rekomendasi final PVMBG.
Diketahui, longsor besar terjadi di Kutabima, Cilacap, Jawa Tengah. dalam peristtiwa itu sebanyak 215 orang terdampak. Hingga saat ini, separuh lebih jumlah korban terdampak masih mengungsi.