Johannesburg, Gatra.com - Banjir telah menewaskan lebih dari 400 orang dan menyebabkan kerugian sedikitnya 10 miliar rand (US$684,58 juta) atau sekitar Rp9,8 triliun di KwaZulu-Natal (KZN).
Seorang pejabat senior provinsi mengatakan pada hari Minggu, saat tim penyelamat mencari mereka yang hilang dan diperkirakan akan turun hujan lagi.
Reuters, Minggu (17/4), banjir telah menyebabkan ribuan orang kehilangan tempat tinggal, memutuskan aliran listrik dan layanan air serta mengganggu operasi di salah satu pelabuhan tersibuk di Afrika, Durban.
Ravi Pillay, seorang pejabat KZN yang bertanggung jawab untuk pembangunan ekonomi, pariwisata, dan urusan lingkungan, mengatakan bahwa selain lebih dari 400 korban meninggal dunia, sekitar 40 hingga 50 orang lainnya belum ditemukan.
Mengacu pada angka kerugian, dia mengatakan kepada saluran televisi lokal Newzroom Afrika bahwa kerugian bisa saja melebihi angka 10 miliar saat ini.
Penyiar publik SABC pada hari Sabtu menyebutkan jumlah korban tewas mencapai 398 orang, dengan 27 hilang.
Kantor kepresidenan Cyril Ramaphosa mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Sabtu malam bahwa Presiden telah menunda kunjungan kerja ke Arab Saudi dan fokus mengurusi bencana tersebut. Ramaphosa akan bertemu dengan para menteri kabinet untuk mengevaluasi tanggapan darurat terhadap krisis tersebut.
Pillay mengatakan beberapa hotel KZN melaporkan terjadi peningkatan hunian hingga 70 persen, meski ada juga sejumlah pembatalan besar selama akhir pekan Paskah yang biasanya berlangsung sibuk. Dia perkirakan mencapai 30 persen dalam beberapa kasus.
"Sangat disayangkan karena ... kami kembali dari dua setengah tahun yang sangat traumatis, dan kami sebenarnya telah membangun Januari, Februari, Maret dengan sangat baik dalam hal jumlah pariwisata kami," katanya.