Cilacap, Gatra.com – Sebanyak 182.359 keluarga penerima manfaat (KPM) menerima bantuan langsung tunai (BLT) minyak goreng, periode April hingga Juni 2022, dengan nominal Rp300 ribu per KPM.
Penyaluran BLT Minyak Goreng dilakukan bersamaan dengan penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) melalui kantor POS Indonesia yang besarnya Rp200 ribu per KPM.
Pencairan yang bersamaan tersebut mengingat data penerima BLT minyak goreng kebanyakan juga merupakan peserta bantuan BPNT.
“Jadi, rata-rata tiap keluarga penerima manfaat mendapatkan BLT minyak goreng bulan April-Juni Rp300 ribu dan BPST bulan Mei Rp200 ribu. Totalnya Rp500 ribu,” kata Kepala Dinas Sosial Kabupaten Cilacap Arida Puji Hastuti, dalam keterangannya, Jumat (15/4).
Arida mengatakan, selain sasarannya berasal dari peserta Bantuan pangan Non-Tunai (BPNT) dan Program Keluarga Harapan (PKH), BLT minyak goreng juga diberikan kepada pedagang kaki lima atau UMKM penjual gorengan sebesar 10 persen yang terdampak kenaikan harga minyak goreng.
“Kita sih belum mendapatkan informasi pastinya, cuma itu sepertinya tidak lewat kemensos, namun lewat lembaga lain,” ujarnya.
Arida menjelaskan, pencairan bantuan tersebut melalui kantor kelurahan/desa masing-masing, kemudian bagi wilayah yang dekat dengan kantor pos, bantuan dapat di cairkan melalui kantor pos. Selain itu bagi KPM yang tidak dapat datang ke kantor desa dan kantor pos dapat diantar oleh petugas.
“Kalau penyalurannya di kantor pos ya pasti kantor pos yang besar, sehingga masyarakat tidak bejubel, atau ga di kantor balai desa yang memang lahannya luas,” kata Arida.
Arida juga menjelaskan, bahwa salah satu syarat untuk dapat mencairkan BPNT dan BLT minyak goreng ialah harus menunjukkan kartu vaksinasi Covid-19.
“Ini sebagai program pemerintah untuk mempercepat vaksinasi, jadi dari Dinas kesehatan Kabupaten Cilacap juga membuka gerai vaksin di setiap kantor kelurahan/desa dan kantor pos. Dan terbukti ini memang sangat efektif, capaiannya lumayan banyak,” jelas Arida.