Home Ekonomi Busana Karya 14 Desainer NTT Tampil Membahana di Indonesia Fashion Week 2022

Busana Karya 14 Desainer NTT Tampil Membahana di Indonesia Fashion Week 2022

Kupang, Gatra.com, -Dewan Kerajinan Daerah ( Dekranasda ) Nusa Tenggara Timur (NTT) ikut menampilkan ragam model busana daerah bermotif asli tenun ikat dari 22 Kabupaten di NTT pada ajang Indonesia Fashion Week (IFW) 2022  bertajuk Tresure of Magnificent Borneo. Acara bergengsi ini digelar dari 13-17 April 2022 di ruang Assembly Hall I, di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta. Busana - busana daerah yang ditampilkan merupakan karya emas para desainer asal NTT.

Ketua Dekranasda NTT, Julie Sutrisno Laiskodat mengatakan NTT telah mengalami perkembangan yang bagus didunia fashion dan desainer. Dalam pertunjukan IFW 2022 ini, yang mengagumkan,  tidak hanya menampilkan karya desainer nasional,tetapi juga  karya para desainer dari siswa SMK Negeri 3 Kota Kupang.

Sebelumnya, Julie melanjutkan, di NTT hampir tidak ada orang yang berani mengaku bahwa mereka adalah desainer. Kalau ada pun, kemampuan mereka sebagai desainer bisa dibilang masih di bawah standar. Untuk itu, sejak tahun 2019 hingga saat ini Dekranasda, baik di Provinsi maupun Kabupaten / Kota mengganggarkan untuk mendatangkan para mentor yang merupakan para desainer terkenal dari Jakarta.

"Para mentor ini melatih kami dari cara ukur,  bikin pola sampai jahit, sehingga bisa bersaing di ajang-ajang nasional. Hasilnya kami sukses tampil diajang Indonesia Fashion Week 2022 Tresure of Magnificent Borneo untuk kesembilan ini ,” kata  Julie kepada Gatra.com, Sabtu ( 16/4 ).

Dengan tampilnya Dekramasda NTT di ajang IFW 2022 ini juga memberikan pengalaman bagi para modeling dan terutama para desainer lokal NTT agar lebih berpengalaman lagi untuk tampil diajang berikutnya.

“Selain itu, dengan mengikuti ajang ini mendorong para desainer lokal untuk berinovasi lagi. Juga di ajang fashion show ini membuat orang lebih mengenal tenun ikat dan budaya NTT yang beragam, unik dan eksotik dari 22 Kabupaten / Kota yang ada ,” ujar Julie.

Lebih lanjut, anggota DPR-RI Fraksi Partai Nasdem ini, mengatakan, motif tenun ikat yang ditampilkan adalah hasil karya para pengerajin tenun ikat di NTT warisan para leluhur. Dekranasda NTT menyadari tantangan para penenun ada dua ,yaitu  pertama, modal untuk mendatangkan benang yang tidak luntur dan alat tenun yang memadai. Kedua adalah pangsa pasar yang tidak pasti.

“Menyadari tantangan para penenun di NTT, kami Dekranasda memberikan mereka modal untuk membeli benang dan alat tenun yang memadai. Kami dari Dekranasda juga juga mencarikan pangsa pasarnya untuk para penenun. Antaranya Dekranasda sudah membuka toko untuk menjual hasil karya para penenun di Kupang dan Labuan Bajo ,” kata Julie.

Julie yang juga istri Gubernur NTT ini  mengapesiasi pihak penyelenggara IFW 2022 yang mengikutsertakan Dekranasda NTT

“Kami dari Dekranasda NTT tentunya harus mengapresiasi pihak Indonesia Week Fashion Show 2022. Karena ini sebagai salah satu arena pemasaran hasil produksi tenun ikat NTT. Terbukti dalam ajang bergengsi yang sementara berlangsung ini produk tenun ikat NTT cukup laris dipesan para pengunjung ,” katanya.

Para desainer lokal putra–putri NTT yang tampil dalam ajang bergengsi ini adalah  Sofia Bekalani dari Kabupaten Belu, M. Suwarni dari Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Agnes Fransiska Abanat, Kabupaten Malaka, Julyon Ndun dari SMKN 3 Kota Kupang. Desainer dari Pulau Timor ini dimentori desainer nasional Defrico Audy.

Selanjutnya Olviani Oeneke Ina Malo dari Kabupaten Sumba Barat, Robinson Kale Rabe dari Kabupaten Sabu Raijua, Marice dari Kabupeten Alor, dan Katarina Saudila dari Kabupeten Rote Ndao. Empat desainer ini dimentori oleh desainer nasional Maya Ratih di Pulau Sumba.

Kemudian, ada  lima desainer lokal dari Pulau Flores, yaitu Erwin Yuan dari Kabupaten Sikka, Lusia Alisti dari Manggarai Barat, Aryni Trismaya dari Kabupaten Manggarai Timur, Anchllo dari Kabupeten Nagekeo dan Bartel Theos Mita dari Kabupeten Ngada. Kelima desainer ini dimentori oleh desainer papan atas Temma Prasetio di Pulau Flores. 

 

 

 

 

 

383