Yerusalem, Gatra.com- Bentrokan pecah Jumat pagi antara polisi Israel dengan warga Palestina di Masjid Al-Aqsa, Yerusalem. Petugas medis setempat mengatakan setidaknya 150 warga Palestina terluka.
Dilansir dari Al Jazeera, pihak Dewan Kemakmuran Masjid Al Aqsa menyebutkan polisi Israel mulai beraksi sebelum fajar, ketika ribuan jemaah berkumpul di masjid untuk bersiap menjalankan salat subuh selama bulan suci Ramadan.
Sementara otoritas kemanan Israel mengatakan pasukannya masuk untuk memindahkan batu dan batu yang telah dikumpulkan untuk mengantisipasi kekerasan.
Polisi Israel mengatakan petugas memasuki lokasi setelah diserang dengan kembang api, batu dan benda lainnya. Tiga polisi Israel terluka.
Video yang beredar di internet menunjukkan warga Palestina melemparkan batu dan polisi menembakkan gas air mata dan granat kejut. Yang lain menunjukkan jamaah membarikade diri di dalam masjid yang suasananya menjadi samar karena awan gas air mata.
Layanan darurat Bulan Sabit Merah Palestina mengumumkan telah mengevakuasi 59 orang yang terluka ke rumah sakit. DKM Masjid Al Aqsa menyebut salah satu penjaga di lokasi ditembak di mata dengan peluru karet.
Kementerian Luar Negeri Israel berdalih, puluhan pria bertopeng membawa bendera Palestina dan Hamas berbaris ke kompleks Jumat pagi dan mengumpulkan batu.
"Polisi dipaksa masuk ke halaman untuk membubarkan kerumunan dan memindahkan batu dan batu, untuk mencegah kekerasan lebih lanjut," begitu konfirmasi resmi dari Kementerian Luar Negeri Israel melalui akun Twiternya.
Mengutip laporan Najwan al-Samri dari Al Jazeera, pasukan polisi Israel menyerbu kompleks Masjid Al-Aqsha tanpa alasan dan menyerang jemaah di dekat ruang salat Qibly usa salat subuh.
Eskalasi terjadi ketika kelompok-kelompok Yahudi sayap kanan menyerukan penggerebekan terhadap kompleks Masjid Al-Aqsa selama liburan Paskah Yahudi, dan berencana melakukan persembahan hewan kurban di halamannya, yang belum pernah terjadi sejak zaman kuno.
Sebelumnya, ketegangan meningkat dalam beberapa pekan terakhir. Israel telah melakukan penangkapan dan serangan militer di Tepi Barat yang diduduki secara ilegal, setelah serangkaian serangan mematikan oleh warga Palestina di dalam wilayah Israel, memicu bentrokan di mana beberapa warga Palestina telah tewas, sejak Rabu lalu.