Moskow, Gatra.com - Mantan Presiden Rusia yang kini menjabat sebagai wakil ketua Badan Keamanan Rusia, Dmitry Medvedev, mengatakan bahwa apabila Finlandia dan Swedia ngotot masuk NATO, maka Rusia akan menempatkan berbagai senjata termasuk senjata nuklir di daerah Baltik.
Seperti yang diketahui bersama, Finlandia dan Swedia, digadang-gadang akan masuk kenaggotaan NATO dalam waktu dekat. Perdana Menteri Finlandia Sanna Marin menyatakan bahwa keputusan itu akan diambil beberapa minggu ke depan.
Menanggapi hal itu, Medvedev menyatakan bahwa bila Swedia dan Finlandia masuk NATO, maka Rusia akan memperkuat angkatan darat, laut dan udaranya di kawasan Laut Baltik.
Medvedev secara eksplisit juga mengancam pengerahan senjata nuklir dengan mengatakan tak akan ada lagi perundingan “Kawasan baltik bebas nuklir”, dimana Kaliningrad, daerah yang diapit oleh Polandia dan Lithuania dan menghadap langsung ke Laut Baltik, adalah milik Rusia.
“Sampai dengan hari ini, Rusia belum mengambil tindakan itu dan tidak akan melakukan,” kata Medvedev. “Tapi andai kami terpaksa melakukan itu, harap diingat bukan kami yang memulai semua ini,” ancamnya, seperti dilansir Reuters, Kamis, (14/04).
Namun, sebagai tetangga yang berbatasan langsung dengan Kaliningrad. Lithuania mengatakan bahwa ancaman Rusia itu bukan hal baru. “Rusia sudah punya senjata nuklir di Kiliningrad, jauh sebelum pecah perang Rusia-Ukraina, mereka gunakan itu sebagai ancaman,” ujar Menteri Pertahanan Lithuania Arvydas Anusauskas.
Senjata andalan Rusia, Iskander, yang juga dikenal oleh NATO sebagai SS-26 Stone, adalah sistem rudak balitik jarak pendek yang bisa membawa baik senjata konvensional mupun hulu ledak nuklir.
Iskander, yang sudah berada di Kaliningrad sejak 2018, bisa menembakkan rudal hingga 500 km, namun beberapa sumber militer Barat menyebutkan, daya jangkau Iskander bisa lebih jauh dari itu.
Ancaman ini bisa jadi membuat panas dingin negara-negara Eropa Barat. Kaliningrad berjarak sekitar 1400 km dari London, Inggris dan Paris, Prancis dan “hanya” 500 km dari Berlin, Jerman, sebuah jarak tempuh yang cukup bagi Iskander untuk menembakkan peluru kendalinya.