Home Sumbagsel Desa Quran Inisiasi RTYD Hadir di Palembang

Desa Quran Inisiasi RTYD Hadir di Palembang

Palembang, Gatra.com - Kini Desa Quran akhirnya hadir di Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel). Program pendidikan agama Islam yang baru saja dilucurkan itu merupakan gagasan dari Yayasan Rumah Tahfidz Yatim Duafa (RTYD) Palembang.

Usai meluncurkan Desa Quran pada Kamis (14/4), Gubernur Sumsel, Herman Deru, mengatakan bahwa ternyata upaya pemerintah provinsi setempat untuk menjadikan Sumsel sebagai daerah religius dengan masyarakat yang berakhlak terus mendapat dukungan berbagai pihak.

“Nah, awalnya saya sempat kaget karena di tengah kota ada Desa Quran yang digagas para ustaz. Ini merupakan bukti kalau semua pihak ingin Sumsel menjadi religius dan memiliki generasi berakhlak,” ujarnya.

Apalagi, lanjutnya, konsep tempat pendidikan tersebut berbeda dari yang lain. Di mana, Desa Quran RTYD merupakan tempat pendidikan agama Islam terpadu bertemakan alam.

“Biasanya tempat pendidikan agama Islam itu konsepnya Arabian. Namun, untuk tempat pendidikan ini sangat berbeda dan ini menandakan jika Islam itu agama yang tidak kaku. Kita tentu mengapresiasi langkah yang dilakukan berbagai pihak ini,” katanya.

Selain tempat untuk belajar agama Islam, sambungnya, Desa Quran RTYD itu juga memiliki kegiatan ektrakurikuler yang produkif. Salah satunya pengembangan di bidang ketahanan pangan.

“Hal itu tentu selaras dengan program Pemprov Sumsel,” ujarnya.

Karena itu, Pemprov Sumsel menekankan agar pihak terkait seperti Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) dan Dinas Pendidikan (Disdik) untuk memberikan perhatian khusus. Sebab, lembaga seperti ini memang harus mendapatkan perhatian sehingga dapat berkembang pesat.

Sementara itu, Kepala Desa Quran RTYD, Muhammad Safii menjelaskan bahwa Desa Quran RTYD merupakan tempat edukasi pendidikan agama Islam dan memiliki berbagai kegiatan formal maupun informal. Selain di bidang agama, Desa Quran RTYD juga konsen mencetak generasi Alquran yang memiliki jiwa kemandirian pangan.

Kini, sambungnya, sudah ada 400 orang anak yang tercatat sebagai santri di Desa Quran RTYD tersebut yang terdiri dari 54 anak yatim piatu dan 346 duafa.

“Kita memang khususkan untuk duafa dan yatim piatu. Ini juga sebagai dukungan kita dalam membekali generasi muda dalam menghadapi bonus demografi mendatang,” katanya.

1864