Kebumen, Gatra.com- Perang sarung masih emnjadinisu hangat karena telah menelan korban jiwa. Permainan berbahaya ini pun 'mewabah' i kalangan remaja Kecamatan Klirong, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.
Belasan remaja yang sedang asyik perang sarung di dekat lapangan sepakbola Desa Gebangsari, Kecamatan Klirong, berhasil dibubarkan polisi Jumat malam minggu lalu. Empat remaja belasan tahun berhasil diamankan oleh regu patroli Polsek Klirong.
Para remaja tersebut masing-masing inisial BD (17), ES (17), CAR (17) dan RZ (16). Bersama remaja tersebut, diamankan pula barang bukti sarung yang diikat ujungnya agar keras untuk memukul lawan.
"Pada saat kejadian kurang lebih ada 17 remaja yang sedang perang sarung, namun hanya empat yang berhasil diamankan," jelas Kapolres Kebumen AKBP Piter Yanottama melalui PS Kasubsi Penmas Aiptu S Catur Nugraha, dalam keterangan pers, Selasa malam (12/4).
Kemarin, para remaja tersebut telah dilakukan pembinaan dengan didampingi orang tua serta perangkat desa masing-masing. "Pembinaan dilakukan di Mapolsek Klirong dipimpin oleh Kapolsek Klirong, AKP Sugiyanto. Jika melihat barang bukti yang diamankan, perang sarung sangat berbahaya. Dampak yang ditimbulkan jika mengenai kepala, sangat mungkin terjadi cidera kepala . Meski dari kain sarung, benda tersebut cukup keras dan membahayakan," ungkap Aiptu Catur.
Kepada polisi, para remaja mengaku tidak kenal satu sama lain, karena dari berbagai desa. Motif perang sarung yang dilakukan, menurut pengakuan remaja tersebut hanya iseng. Para remaja tersebut mengaku kapok dan berjanji tidak akan mengulangi lagi bermain perang sarung. "Kalau kena (sarung modifikasi) ya.. sakit Pak. Saya hanya ikut-ikutan," kata salah satu remaja yang diamankan.
Berkaca dari beberapa kejadian persng sarung yang menyebabkan korban meninggal dunia, Polres Kebumen mengimbau kepada para orang tua untuk lebih mengawasi anaknya saat bermain. Saat ini para remaja itu telah dikembalikan ke orang tua masing-masing untuk dibina.