Batanghari, Gatra.com - Aksi demonstrasi Aliansi Mahasiswa Kabupaten Batanghari, Jambi pada 11 April 2022 terpusat di gedung DPRD daerah setempat.
Lapangan KONI Batanghari merupakan titik kumpul ratusan Mahasiswa sebelum melakukan longmars guna menyampaikan orasi dihadapan wakil rakyat.
Massa tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan Himpunan Mahasiswa Batanghari (Himbari).
Ketua PC PMII Batanghari, Mauludin dalam orasinya mengatakan, Aliansi Mahasiswa Batanghari membawa Lima tuntutan terhadap DPRD.
"Empat tuntutan adalah isu nasional diantarnya turunkan harga minyak goreng, kenaikan BBM, menolak penundaan pemilu dan menolak perpanjangan masa jabatan presiden hingga tiga periode," katanya.
Selanjutnya satu isu lokal jadi fokus massa yakni solusi kemacetan akibat truk angkutan batu bara. Konvoi truk batu bara menurut mereka bikin masalah besar.
"Hari ini kami sudah turun tangan semua dari berbagai aliansi mahasiswa untuk menyampaikan aspirasi suara rakyat Kabupaten Batanghari ke DPRD Batanghari," ucapnya.
Aksi damai Mahasiswa langsung dapat tanggapan Ketua DPRD Anita Yasmin didampingi Wakil Ketua I Muhammad Jaafar dan Wakil Ketua II Ilhamuddin.
"Ketua DPRD, kita kasih waktu 5x24 Jam untuk menjawab tuntutan poin yang terakhir ini yaitu mengatasi kemacetan yang ada di Batanghari," katanya.
Mahasiswa mengancam akan melakukan aksi lanjutan apabila tuntutan mereka tak diindahkan DPRD Batanghari.
"Aksi lanjutan ini diluar koordinasi dan komunikasi dengan pihak-pihak keamanan yang ada di Batanghari Ini," ujarnya.
Wakil Ketua II DPRD Ilhamuddin menggunakan pengeras suara berujar dirinya akan mencari solusi terkait kemacetan truk batu bara. Politisi PKB ini bilang harus punya jalan khusus.
"Truk batu bara harus punya jalan khusus. Saya inginkan ada survei terkait akibat yang ditumbulkan terhadap kemacetan truk batu bara yang melintasi ruas jalan di Batanghari," katanya.
Agar tak mengganggu ketertiban umum, menurut dia truk angkutan batu bara bisa melalui jalur Sungai Batanghari.
"Sungai Batanghari bisa dikeruk. Jalan satu-satunya kalau menurut hemat saya untuk memfungsikan Sungai Batanghari," ucapnya.
Kapolres Batanghari AKBP M Hasan bilang punya ide dalam mengatasi kemacetan batu bara yang ada di sepanjang ruas jalan Muara Tembesi-Jambi saat rapat di Polda Jambi.
"Di Sarolangun dan di Tebo perbatasan dengan Batanghari didirikan pos penyekatan, jadi pukul 18.00 WIB truk-truk itu baru begerak. Tapi kalau tidak bergerak, setiap hari akan menumpuk di Muara Bulian," ujarnya.
Hasan berujar memang kemacetan angkutan batu bara bukan masalah dirinya, tapi masalah ini menjadi masalah semuanya. Menurut dia Bupati Batanghari juga tidak bisa berbuat apa-apa karena ini sudah kebijakan dari Gubernur Jambi.
"Hari ini juga pos di Sarolangun dan Tebo sudah dibuat dan hari ini juga ditetapkan seperti itu. Saya terimakasih atas aspirasi ini sehingga saya bisa melaporkan kepada pimpinan saya bahwa warga Batanghari ingin truk baru bara itu tidak membuat kemacetan," katanya.