Slawi, Gatra.com- Seorang remaja di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah tewas setelah mengikuti perang sarung menjelang sahur. Sebelum tewas, korban dikeroyok oleh dua orang.
Hal itu diungkapkan Dwi, salah seorang teman korban yang ikut perang sarung pada Minggu (10/4) dini hari itu. Menurut dia, ada dua orang tak dikenal yang memukuli korban setelah perang sarung selesai.
"Yang mukuli orang lain. Dua orang. Nggak tahu ada orang lain di situ. Setelah mukuli, mereka langsung lari," ujarnya di Mapolres Tegal, Senin (11/4).
Dwi menyebut, sejak awal kedua orang tersebut tidak ikut saat perang sarung terjadi. "Mereka tidak ikutan," kata dia.
Menurut Dwi, perang sarung tersebut diikuti dua kelompok dari Kelurahan Procot dan Kagok, Kecamatan Slawi. Dari kelompok Procot ada sembilan orang, sedangkan dari kelompok Kagok? berjumlah 10 orang.
"Sudah janjian mau perang sarung. Jam 24.00 WIB kami kumpul dulu di kos teman. Jam 02.00 WIB baru ke lokasi (perang sarung)," ungkapnya.
Kasatreskrim Polres Tegal AKP I Dewa Gede Ditya Krishnanda mengatakan, pihaknya masih menyelidiki kasus tersebut untuk mengungkap pelaku, salah satunya dengan mendalami keterangan saksi-saksi.
"Kami masih lakukan penyelidikan untuk mengetahui siapa pelaku yang melakukan kekerasan terhadap korban" katanya, Senin (11/4).
Sebelumnya diberitakan, seorang remaja di Kabupaten Tegal, tewas setelah mengikuti perang sarung yang marak terjadi sejak memasuki Ramadan. Korban tewas setelah sempat dirawat di rumah sakit.
Korban diketahui bernama Catur Setiawan (16). Siswa kelas 12 sebuah SMK negeri itu merupakan warga Kelurahan Procot, Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal.
Sebelum dibawa ke rumah sakit dan akhirnya meninggal, Catur mengikuti perang sarung yang melibatkan dua kelompok remaja di jalan depan SMPN 3 Slawi pada Minggu dini hari (10/4) sekitar pukul 03.00 WIB. Dia mengalami luka di bagian kepala, dan wajah karena pukulan benda tumpul.
Polisi yang mendapat laporan kejadian tersebut langsung mengamankan 19 orang remaja pasca tewasnya korban. Mereka dibawa ke Mapolres Tegal untuk dimintai keterangan.