Sukoharjo, Gatra.com- Sejumlah anak baru gede (ABG) kepergok akan melakukan perang sarung, Sabtu (9/4) lalu. Beruntung tradisi tersebut tercium anggota Polsek Grogol, Polres Sukoharjo.  

Keempat ABG tersebut diamankan saat anggota Polsek Grogol melaksanakan operasi penyakit masyarakat (Pekat) di wilayah Desa Cemani, Kecamatan Grogol, Sukoharjo. Masing-masing berinisial MAA (13), TDS (17), EKY (13) warga Desa Sanggrahan, Kecamatan Grogol, dan YAS (16) warga Desa Banaran, Kecamatan Grogol, Sukoharjo.

"Saat diamankan, empat ABG tersebut bersiap akan melakukan perang sarung," ucap Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho Setyawan, Senin (11/4).

Menurut Kapolres, tradisi tawur sarung di sejumlah tempat di moment Ramadan kerap berujung kerusuhan. Terbaru, tawur sarung yang dilakukan di wilayah Bekasi, Jawa Barat, Selasa (5/4) dini hari lalu berujung maut. Seorang remaja berinisial DS (14), tewas mengenaskan terkena sabetan senjata tajam. 

"Langkah Polsek Grogol dalam mengamankan para remaja tersebut sudah tepat," terangnya.

Mereka kemudian dibawa ke Mapolsek Grogol untuk didata dan mendapatkan pembinaan. Selain itu keempat ABG ini juga diminta untuk membuat surat pernyataan agar tidak mengulangi perbuatannya. Sehingga apabila mengulangi lagi,maka bersedia dikenakan sanksi sesuai peraturan yang berlaku.

"Didata namanya dan diberikan imbauan maupun penekanan agar tidak mengulangi perbuatannya, karena dapat merugikan orang lain dan diri sendiri yang berakibat fatal. Empat ABG tersebut masih berstatus sebagai pelajar," jelas Kapolres.

Kapolres mengimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan perang sarung. Dia juga meminta kepada masyarakat jika melihat ada anak muda yang sedang perang sarung di jalan raya, untuk segera melapor ke Polres Sukoharjo maupun polsek terdekat. 

"Kami imbau masyarakat agar tidak melakukan perang sarung karena sudah meresahkan. Kalau warga melihat kejadian ada perang sarung, laporkan kepada kami agar kami tindak," tandasnya.