Purworejo, Gatra.com - Emansipasi atau kesetaraan perempuan dan laki-laki yang pernah diperjuangkan oleh Ibu Kartini di masa lalu bisa kita rasakan keberhasilannya saat ini. Banyak perempuan-perempuan hebat mengisi berbagai jabatan bergengsi.
Salah satu pemimpin daerah yang telah lama berkiprah di kancah politik adalah Wakil Bupati Purworejo, Jawa Tengah, Yuli Hastuti. Selain menjadi orang nomor dua di kabupaten ini, ia juga dipercaya sebagai Ketua DPD Partai Golkar Purworejo.
Meski andal di dunia politik, Yuli Hastuti tak pernah merasa demikian. "Saya tidak merasa andal, semua mengalir begitu saja, saya jalani apa adanya. Tidak ngoyo untuk mencapai apa pun, apa yang di depan kita terima saja," kata Yuli saat ditemui di kantornya, Senin (11/4).
Menjadi perempuan karir, apalagi politisi dan pejabat tentunya tidak mudah, harus bisa membagi waktu dan pikiran untuk keluarga, kepentingan masyarakat, serta partai. Karena itulah menurut ibu dua anak ini, politisi perempuan harus mendapat dukungan penuh dari keluarga. "Alhamdulillah, almarhum Bapak (suami, Kelik Sumrohadi, mantan Bupati Purworejo) dan anak-anak saya mendukung agar saya meneruskan tugas Beliau momong masyarakat Purworejo," katanya.
Ia lalu menceritakan saat suaminya masih hidup pernah berkata, jika ada yang membutuhkan tenaga dan pikirannya, selama bisa mengatur waktu, dijalani saja. "Alhamdulillah, selama ini pekerjaan tidak pernah keteter. Pun saya sebagai Ketua DPD Partai Golkar, kami punya tim yang solid dan selalu memusyawarahkan bersama berbagai dinamika partai. Dalam bekerja, jangan ada beban apapun dijalani, saya punya kepercayaan apa yang diparingi (diberikan) oleh Tuhan, bisa kita lakukan karena Tuhan pasti telah mengukur kemampuan kita," ujar Yuli yang pernah menjadi Ketua DPRD Kabupaten Purworejo ini.
Perempuan saat ini, lanjutnya, sudah sangat luar biasa kiprahnya. Sudah banyak pemimpin daerah, menteri dan berbagai jabatan profesional yang sukses diemban oleh perempuan. Bahkan Indonesia pernah punya presiden perempuan, Megawati Soekarnoputri.
"Untuk menjadi politikus yang baik dan sukses, kaum perempuan harus mampu dan yakin bahwa kita memiliki kemampuan yang sama dengan pria," tuturnya.
Tantangan dalam kancah politik saat ini menurut Yuli, terkadang masih ada kultur yang memandang sebelah mata kemampuan memimpin seorang perempuan. Masih ada pandangan bahwa pemimpin harus laki-laki serta politik itu kejam dan perempuan tidak perlu masuk.
"Saya berharap agar pandangan-pandangan itu berubah. Coba dilihat, sekarang banyak bupati perempuan, bahkan kita pernah punya presiden perempuan. Beberapa perempuan mengisi jabatan menteri-menteri yang dulu dipandang sebagai tugasnya laki-laki. Ketua DPR RI juga perempuan," katanya.
Bagi perempuan yang ingin terjun ke dunia politik, Yuli berpesan agar benar-benar berani dan mampu. Sehingga keberadaan perempuan sebagai calon legislatif tidak hanya sekedar memenuhi kuota 30%, tapi harus bisa menambah suara, kalau bisa kursi partai.