Jakarta, Gatra.com- Sekolah sosial menjadi salah satu wadah untuk meningkatkan minat belajar anak-anak. Terutama bagi anak-anak dari masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah yang lebih banyak menghabiskan waktu untuk bekerja.
Bagaimana pun juga, mereka memiliki hak untuk memperoleh pendidikan. Salah satu sekolah yang berlokasi di Kemayoran, Bingkai Jalanan memiliki cara untuk membuat anak-anak semakin giat belajar.
Founder Bingkai Jalanan Hestiana Kiftia menuturkan, awalnya memang tidak mudah. Terkadang, ada saatnya mereka begitu bersemangat, namun terkadang mereka tampak lesu ketika belajar. Kemungkinan karena mereka kelelahan setelah bekerja.
Oleh karena itu, Hesti perlahan memberikan pendidikan kepada mereka dengan cara yang menyenangkan. Tidak hanya ada pelajaran matematika saja, tetapi Bingkai Jalanan juga mengajarkan kesenian sehingga anak-anak menjadi gembira.
“Anak anak yang ngamen ikutan [sekolah juga]. Lalu, kita ajarkan gambar dulu terus akhirnya aku ajarin belajar baca, nyanyi Indonesia Raya,” katanya kepada Gatra, Sabtu (09/04).
Salah satu pengajarnya, Rahmi menuturkan, anak-anak yang hidup di jalanan umumnya lebih mandiri dan cerdas. “Anak anak saat ini bisa diatur. Meski terkadang ada yang belum bisa membaca, suka dukanya di situ. Orang tua mendukung. Kegiatannya juga positif,” ujarnya.
Untuk semakin menumbuhkan antusiasme anak-anak, Rahmi membuat sistem pembelajaran menjadi interaktif. Contohnya dengan mengadakan kuis dan membagikan snack bagi yang berhasil menjawab pertanyaan dengan benar.
Seperti diketahui, Bingkai Jalanan merupakan sekolah sosial yang berdiri sejak 2012. Pertamanya, sekolah ini berlokasi di sekitar Stasiun Senen, namun kini pindah ke daerah Kemayoran. Saat ini, sudah ada sekitar 50 anak yang menjadi murid Bingkai Jalanan, mereka ada yang menempuh pendidikan formal namun adapula yang tidak mengenyam pendidikan. Pengelolaan dilakukan oleh beberapa milenial yang memiliki perhatian lebih terhadap pendidikan.