Karanganyar, Gatra.com - Hasil panen padi di masa tanam (MT) I tahun 2022 di Karanganyar menggembirakan. Para petani pun 'nyicil ayem' persiapkan lebaran karena harga gabah laku di atas harga pembelian pemerintah (HPP).
Berdasarkan pendataan Dinas Pertanian Perikanan dan Peternakan (Dispertan PP) Karanganyar, hampir semua lahan sawah milik petani di 17 kecamatan selesai dipanen MT I. Tersisa hanya di sentra produksi milik pemerintah di Tasikmadu, Jaten dan Kebakkramat. Dalam penyisirannya, petugas Dispertan PP mendapati harga gabah kering panen (GKP) di atas HPP Rp4.100 perkilo.
"Di atas HPP semua (GKP). Enggak ada yang di bawah HPP. Bahkan ada yang Rp4.200-Rp4.300 untuk yang dipanen pkai threaser. Sedangkan yang dipanen pakai combine harvester Rp4.600-4.700 perkilogram," kata Kasi Distribusi Dispertan PP Karanganyar, Budi Sutrisno, Kamis (7/4).
Kondisi demikian sangat berbeda dibandingkan tahun lalu di bulan yang sama. Tingginya curah hujan saat itu membuat kualitas gabah kurang bagus akibat kandungan air berlebih. Akhirnya, harga gabah jatuh.
"Petani menangis saat itu. Sekarang semringah," katanya.
Kualitas bagus gabah pada MT I tahun ini didukung cuaca bersahabat. Curah hujan tak terlalu tinggi dan cukup terik.
"Beberapa petani sampai syukuran karena panen berhasil dan harganya bagus. Nyicil ayem mau lebaran," katanya.
Sementara itu Ketua Gapoktan Kecamatan Jaten, Hary Susanto mengatakan para petani padi merasa lega jerih payahnya terbayar lunas dengan harga gabah melebihi HPP. Ia sendiri yang memiliki 6.000 meter persegi lahan sawah, rata-rata menghasilkan 6 ton gabah per hektare. Semuanya sudah panen.
"Senang sekali hasilnya bagus. Buat modal berlebaran. Harganya di atas HPP," katanya.