Home Ekonomi PLTS Kilang Dumai Beroperasi, Potensi Penurunan CO2 Capai 2.052 Ton per Tahun

PLTS Kilang Dumai Beroperasi, Potensi Penurunan CO2 Capai 2.052 Ton per Tahun

Dumai, Gatra.com – Pertamina NRE yang menjadi garda terdepan transisi energi Pertamina telah menyelesaikan penyediaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebesar 2 MW di area Kilang Dumai, Riau.

PLTS Kilang Dumai menambah daftar kilang Pertamina yang melakukan konversi ke penggunaan energi listrik ramah lingkungan. Tahun lalu PLTS dengan kapasitas terpasang 1,34 MW telah beroperasi di area Kilang Cilacap. Data Pertamina menunjukkan potensi PLTS di internal Pertamina cukup besar, mencapai sekitar 500 MW.

“Pertamina NRE berkomitmen penuh untuk mewujudkan transisi energi Pertamina. PLTS di Kilang Cilacap sebesar 1,34 MW dan Kilang Dumai sebesar 2 MW serta PLTS di 143 SPBU sebesar lebih dari 1 MW adalah bagian dari langkah awal kami melakukan transisi energi di internal Pertamina,” ujar Corporate Secretary Pertamina NRE, Dicky Septriadi.

Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebesar 2 MW di area Kilang Dumai. (Dok. Pertamina/fly)

PLTS Kilang Dumai adalah PLTS ground mounted yang dibangun di lahan seluas sekitar 2 hektare dengan sistem on grid dan saat ini menjadi PLTS ground mounted terbesar di Riau. PLTS Kilang Dumai akan menyuplai listrik ke fasilitas perumahan milik Kilang Dumai. Perkiraan persentase suplai energi bersih dapat memenuhi sekitar 20-30% kebutuhan listrik secara keseluruhan di area tersebut.

Potensi listrik yang diproduksi mencapai 2,5 GWh dalam setahun dan berpotensi menurunkan CO2 sebesar 2.052 ton per tahun. Potensi penurunan emisi tersebut juga setara dengan penyerapan CO2 oleh 97 ribu pohon dalam setahun.

“Selaras dengan komitmen untuk implementasi ESG, PT Kilang Pertamina Internasional menerapkan berbagai program pendukung, salah satunya adalah dekarbonisasi. Hal ini dijalankan dengan penggunaan PLTS untuk perkantoran dan kompleks pemukiman pekerja di kilang Dumai dan Cilacap,” tutur Corporate Secretary PT Kilang Pertamina Internasional, Ifki Sukarya.

Pertamina berkomitmen mengimplementasikan aspek environment, social and governance (ESG) dalam pengelolaan bisnisnya. Berkaitan dengan presidensi G20 Indonesia, Direktur Pertamina Nicke Widyawati didapuk sebagai Chair of Task Force Energy, Sustainability, and Climate (ESC) dari Business 20 (B20), yaitu ruang dialog bisnis internasional yang menjadi bagian dari agenda G20.

85