Jakarta, Gatra.com - Calon Kepala Eksekutif Pengawasan Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Inarno Djajadi telah mengikuti ujian kelayakan dan kepatutan atau fit and proper pada Kamis di DPR RI (7/4).
Dalam paparannya, Inarno menjelaskan, pasar modal dalam negeri telah menunjukkan perkembangan yang baik. Kapitalisasi pasar hingga Maret lalu menembus Rp8090 triliun atau tumbuh sebesar 7,9 persen dibandingkan akhir tahun 2021.
Selain itu pertumbuhan IPO Indonesia yang berada 36 persen menjadi yang tertinggi di antara negara ASEAN lainnya.
“Sampai Maret 2022, total IPO saat ini ada 778 dan saya dengar per kemarin sudah 780,” tambahnya.
Inarno menuturkan, untuk membangun kepercayan dan optimisme terhadap pasar modal dalam negeri, ada lima upaya yang harus ditempuh.
"Pertama, pengaturan untuk mengakselerasi pendalaman pasar melalui keberadaan variasi produk dan layanan jasa sektor keuangan," tuturnya.
Kemudian, meningkatkan akselerasi program yang berkaitan dengan ekonomi hijau. Lantas, penguatan kerangka kebijakan untuk meningkatkan peran pelaku industri dalam pengembangan sektor keuangan yang sejalan dengan best practice dan market conduct.
"Meningkatkan serangkaian upaya dalam rangka perlindungan konsumen."
Kelima, memperkuat kerangka kebijakan layanan keuangan digital untuk penguatan kredibilitas dan peningkatan kepercayaan masyarakat. Selain itu, menurutnya, untuk mewujudkan hal itu juga perlu dilakukan transformasi OJK.
“Transformasi kelembagaan OJK, apa itu? Adalah peningkatan proses, peningkatan produktivitas dan peningkatan governance,” ujarnya.