Jakarta, Gatra.com- Presiden Joko Widodo meminta bawahannya untuk memperhatikan sejumlah aspek dari lebaran 1443H/2022M ini. Salah satunya yang ditekankan yaitu agar kasus Covid-19 tak naik karena mudik tahun ini yang sudah diperbolehkan.
Hal tersebut disampaikan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dalam keterangannya selepas mengikuti rapat terbatas (ratas) persiapan Idulfitri 1443 Hijriah yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor, Rabu (6/4). "Syukur-syukur setelah lebaran nanti justru Covid-19 lebih rendah dibanding yang sekarang ini,” kata Muhadjir.
Untuk itu presiden memberikan arahan agar pelaksanaan vaksin terutama untuk dosis II dan booster dilaksanakan dengan sungguh-sungguh terutama bagi warga yang akan mudik. “Karena berdasarkan hasil uji lapangan menunjukkan bahwa booster memang menjadi faktor yang sangat determinan di dalam upaya kita untuk menekan angka kasus dan kematian Covid-19,” ujar Menko PMK.
Ia mengatakan, orang yang sudah di booster memiliki tingkat ketangguhan imunitas yang berkali lipat dibanding yang belum disuntik booster. “Oleh karena itu dalam momentum kegiatan ramadhan ini, terutama dalam pelaksanaan ibadah tarawih diupayakan untuk dilaksanakan sekaligus vaksinasi dan booster,” imbuh Muhadjir.
Sementara itu, bagi masyarakat yang sudah menyiapkan diri untuk melaksanakan mudik, diharapkan untuk mendaftarkan diri berkunjung ke gerai vaksinasi yang dibuka di beberapa masjid secara bergiliran terutama di wilayah yang akan menjadi tempat pemberangkatan mudik, yaitu di Jabodetabek, Jawa Barat, dan Jawa Timur.
“Sekali lagi saya tekankan marilah semuanya yang sudah berniat mudik untuk segera melakukan vaksinasi terutama yang sudah vaksin kedua untuk melaksanakan vaksin booster,” kata Menko PMK.
Adapun dalam rapat terbatas khusus tersebut, lanjut Menko PMK, Presiden Jokowi meminta jajarannya untuk menyiapkan pelaksanaan mudik ini dengan matang, terutama mengingat tingginya animo masyarakat yang akan mudik.
"Beliau telah berpesan agar disiapkan dengan matang oleh seluruh kementerian dan lembaga terkait, mengingat berdasarkan proyeksi atau prediksi dari hasil survei yang dilakukan oleh Kementerian Perhubungan angka yang akan melaksanakan mudik itu berkisar antara 76-86 juta warga Indonesia yang akan melaksanakan mudik Idulfitri setelah dua tahun absen tidak ada mudik," ujar Menko PMK.
Presiden Jokowi juga meminta agar pelaksanaan perjalanan mudik tahun ini diatur secara tepat dan ketat sehingga tidak menimbulkan risiko-risiko yang tidak perlu dan masyarakat bisa mudik dengan selamat sampai tujuan.
Dalam rapat tersebut, setidaknya terdapat dua hal yang harus menjadi perhatian Kementrian dan Lembaga, yaitu ketersediaan bahan pangan dan bahan bakar minyak (BBM) dalam menyongsong mudik Idulfitri tahun ini.
"Tadi dari kementerian-kementerian yang terkait sudah melaporkan tentang kesiapannya dan insya Allah sebagian besar sudah siap dan ada beberapa hal lagi yang sifatnya masih akan disempurnakan atau diperbaiki untuk menyongsong terutama mudik tahun 2022 ini," tandasnya.
Terakhir, Menko PMK menyebut, Pemerintah memutuskan cuti bersama Idul Fitri 1443 Hijriah jatuh pada 29 April dan 4-6 Mei 2022. Sementara itu, tanggal 2 dan 3 Mei 2022 ditetapkan sebagai hari libur nasional Lebaran.