Jakarta, Gatra.com – Bank OCBC NISP menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Selasa, 5 April 2022 dan memeroleh persetujuan atas seluruh agenda rapat. RUPST kali ini menyetujui lima agenda yang disetujui pemegang saham. Pertama, menyepakati Laporan Tahunan Perseroan termasuk Laporan Direksi dan Laporan Pengawasan Dewan Komisaris untuk tahun buku 2021.
Laporan Tahunan Perseroan menyatakan, penetapan penggunaan laba bersih perseroan untuk tahun buku 2021 yakni sebesar Rp2,5 triliun. Dengan rincian, 20% atau sebesar Rp504,8 miliar atau Rp22 per saham ditetapkan sebagai dividen tunai. Sebesar Rp100 juta digunakan untuk cadangan umum. Sementara, sisa laba bersih sebesar Rp2 triliun ditetapkan sebagai laba ditahan.
Selanjutnya, laporan menyebutkan pemberian wewenang dan kuasa dengan hak substitusi kepada direksi untuk melakukan pembayaran dividen tunai tahun buku 2021 sesuai dengan ketentuan berlaku. Pembelian kembali saham perseroan maksimum 436.000 saham dalam rangka pemberian remunerasi yang bersifat variabel sesuai POJK serta perundang-undangan berlaku.
Kinerja positif sepanjang 2021 memperkuat posisi Bank OCBC NISP untuk berkontribusi mendorong pemulihan ekonomi Indonesia. Bank OCBC NISP mencatat peningkatan laba bersih sebesar 20% yoy atau mencapai Rp2,5 triliun yang didorong oleh peningkatan pendapatan bunga bersih sebesar 7% yoy serta diiringi dengan penurunan beban cadangan kerugian penurunan nilai sebesar 7% yoy. Di sisi lain, pendapatan operasional lainnya turun 8% dan beban operasional meningkat 2% yoy.
Bank OCBC NISP mencatat pertumbuhan DPK sebesar 6% YoY menjadi Rp168 triliun, dengan komposisi 51% terdiri dari dana murah/CASA (giro dan tabungan), serta 49% merupakan Deposito. Total aset bank tumbuh sebesar 4% menjadi Rp214,4 triliun pada akhir 2021.
Bank juga berhasil mencatatkan pertumbuhan penyaluran kredit sebesar 5%, sejalan dengan industri, menjadi Rp120,8 triliun terutama didorong oleh pertumbuhan kredit ritel. Fungsi intermediasi ini dijalankan dengan prinsip kehati-hatian. Hal itu terlihat dari rasio NPL terjaga di bawah rata-rata NPL industri perbankan dan ketentuan regulator, di mana net NPL pada posisi 0,9% dan NPL bruto pada posisi 2,4%.
Bank mampu menjaga rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio - CAR) di akhir tahun 2021 mencapai 23,0%, di atas level yang dipersyaratkan regulator. Selain itu, Bank juga mampu menjaga rasio efisiensi, Cost-to-Income Ratio dan rasio BOPO yang masing-masing sebesar 43,4% dan 76,5%.
“Fokus utama kami pada 2021 adalah mendukung nasabah beradaptasi dengan tantangan yang dihadirkan pandemi. Kami terus mengakselerasi dan mentransformasi kemampuan dan kapabilitas Bank untuk menghadirkan inovasi dan inisiatif yang relevan dengan kebutuhan nasabah individu dalam mengelola dan mengembangkan dananya, serta nasabah korporasi untuk mempertahankan atau menumbuhkan bisnisnya,” ujar Presiden Direktur Bank OCBC NISP, Parwati Surjaudaja.
Parwati mengatakan, OCBC didukung dengan digitalisasi, inisiatif dan inovasi yang lebih dari sekadar layanan disambut baik oleh nasabah dan pihaknya terus berkontribusi pada pertumbuhan kinerja bank yang positif.” Ini akan menjadi modal kami untuk mewujudkan visi Bank menjadi mitra tepercaya untuk tingkatkan kualitas hidup masyarakat,” kata Parwati.
Diketahui, RUPST juga menyetujui perubahan susunan pengurus perseroan. Yakni, pengangkatan kembali Rama P. Kusumaputra sebagai Komisaris Independen, Andrae Krishnawan W. dan Johannes Husin sebagai Direktur efektif sejak ditutupnya rapat sampai dengan ditutupnya RUPST tahun 2025.
Pengangkatan Na Wu Beng sebagai Komisaris Perseroan efektif setelah mendapatkan persetujuan OJK sampai ditutupnya RUPS Tahunan Perseroan 2025. Pengunduran diri Hardi Juganda selaku Komisaris Independen terhitung sejak pengangkatan Na Wu Beng efektif sebagai Komisaris.
Pemberian wewenang dan kuasa kepada Dewan Komisaris untuk menunjuk Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik yang akan mengaudit Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan untuk tahun buku 2022.