Jakarta, Gatra.com – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Asosiasi Industri Teknologi Biometrik (AITB), Meidy Fitranto, menyampaikan, tekenologi berbasis biometrik telah diterapkan di Indonesia.

Menurut Meidy, penerapan teknologi biometrik di Indonesia, misalnya untuk penyaluran dana bantuan sosial (Bansos), subsidi, alternatif metode sistem pembayaran, akses sistem transportasi, sistem pengawasan dan registrasi, serta bidang lainnya.

Bukan hanya itu, lanjut Meidy dalam keterangan tertulis pada Minggu (3/4), teknologi biometrik juga dapat menjadi solusi bagi masalah perkotaan dan penerapan Smart City.

“Pemanfaatan biometrik yang tepat, dapat membawa banyak peluang dalam meningkatkan pelayanan yang efisien, efektif, dan peka privasi untuk mendukung adaptivitas dan solusi cerdas bagi perkotaan,” ujarnya.

Menurutnya, selain meningkatkan pembangunan di daerah, konsep Smart City juga bisa memaksimalkan pendapatan daerah dan mendorong digitalisasi. Ke depan, AITB siap mendukung serta bekerja sama dengan Pemerintah dalam pengembangan dan penerapan Smart City.

Terkait implementasi teknologi biometrik tersebut, Meidy sempat memaparkannya dalam Digitalisasi Nusantara Expo & Summit (DNES) 2022 di Gedung Edutarium Universitas Muhammadiyah, Surakarta, Jawa Tengah (Jateng).