Home Kesehatan Saraf Kejepit Raffi Ahmad Sembuh dengan Tindakan Ini

Saraf Kejepit Raffi Ahmad Sembuh dengan Tindakan Ini

Jakarta, Gatra.com – Penyakit saraf selebritas Raffi Ahmad sembuh dan kondisinya semakin membaik setelah menjalani tindakan endoskopi PSLD Joimax di klinik Lamina Pain and Spine Center.

Dokter Spesialis Bedah Saraf, Mahdian Nur Nasution, mengungkapkan, saraf kejepit bisa terjadi karena adanya bantalan tulang yang menonjol. Kondisi tersebut, akan memicu sensasi nyeri, baal atau mati rasa, hingga melemahnya otot.

Mahdian dalam keterangan tertulis yang diterima pada Minggu (3/4), menjelaskan, pengobatan saraf kejepit terbagi dua, di antaranya tindakan konservatif dengan obat-obatan dan fisioterapi. Ini untuk kasus saraf kejepit kondisi ringan.

Setelah melakukan hal tersebut dan ternyata rasa nyeri tak kunjung hilang atau bahkan malah bertambah parah, lanjut Mahdian, dokter biasanya akan menganjurkan tindakan selanjutnya, yakni pembedahan dengan teknik konvensional dan teknik minimal invasif (modern).

Tindakan operasi konvensial tersebut kerap menjadi hal yang dikhawatirkan oleh kebanyakan pasien. Operasi konvensional atau laminektomi membutuhkan waktu tindakan sekitar 2–3 jam, risiko terjadinya infeksi pada luka karena membutuhkan sayatan yang besar, risiko kegagalan, dan waktu penyembuhan yang cukup lama.

Para ahli medis pun terus melakukan inovasi untuk mengatasi beberapa risiko tersebut. Alhasil ditemukan teknik bedah minimal invasif dengan menggunakan endoskopi PELD/PSLD Joimax dari Jerman yang direkomendasikan oleh dr. Mahdian Nur Nasution, Sp.BS sebagai solusi terkini atasi nyeri akibat saraf kejepit.

Dibandingkan operasi konvensional, endoskopi Percutaneous Lumbar Disectomy (PELD) dan Percutaneous Stenoscopy Lumbar Decompression (PSLD) Joimax ini lebih efektif, efisien, dan aman dalam berbagai hal.

“Tindakan endoskopi ini hanya dilakukan dengan membuat sayatan kecil sebesar 7 mm atau kurang dari 1 cm. Berbeda dengan operasi konvensional yang membutuhkan sayatan sekitar 15 cm,” kata Mahdian.

Tindakan endoskopi PSLD ini, lanjut dia, memiliki waktu tindakan yang jauh lebih cepat, yakni sekitar 30–45 menit, risiko komplikasi atau trauma pada jaringan yang minimal. Selain itu, proses penyembuhan pascatindakan lebih cepat dibandingkan dengan operasi konvensional.

“Hanya menggunakan bius lokal, tanpa rawat inap dan cukup aman. Masa perawatannya sekitar 1–2 hari, pasien lebih cepat pulih dan beraktivitas, risiko kambuhnya pun lebih kecil, serta tidak memicu perlengketan ataupun infeksi setelah tindakan,” ujarnya.

Endoskopi PELD/PSLD terdiri dari alat super kecil seperti kamera, selongsong, serta penjepit. Alat-alat super kecil ini bisa dengan mudah menjangkau ke dalam jaringan atau area yang kaya persarafan pada tulang belakang. Lokasi tersebut yang mungkin banyak terjadi jepitan pada saraf.

“Dengan menggunakan endoskopi tentunya akan mempermudah dokter untuk mengambil bantalan tulang yang menonjol penyebab rasa nyeri pada pasien,” katanya.

Perlu diketahui, masalah saraf kejepit bisa terjadi karena faktor usia, aktivitas berat, atau cedera tulang belakang. Kondisi ini bisa dialami oleh segala usia, namun paling sering menyerang usia 30–50 tahun dan puncaknya pada 40– 45 tahun.

974