Banyumas, Gatra.com – Sebanyak lima desa di Wonosobo, Jawa Tengah dikukuhan sebagai kampung pancasila. Program ini merupakan instruksi Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman untuk menangkal radikalisme yang beberapa waktu terakhir marak di tanah air.
Dandim 0707 Wonosobo Letkol Inf. Rahmat mengatakan lima desa yang ditetapkan sebagai kampung Pancasila yakni Desa Kapencar Kecamatan Kertek, Desa Buntu Kecamatan Kejajar, Desa Giyanti Kecamatan Selomerto, Kampung Seruni Kelurahan Jaraksari Kecamatan Wonosobo, dan Desa Tanjunganom Kecamatan Kepil serta Desa Jonggolsari Kecamatan Leksono.
Menurut dia, tujuan pembentukan kampung Pancasila ini menurut Dandim ialah untuk mengajak masyarakat, khususnya kaum muda dalam mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila dalam kehidupan sehari-hari sebagai kecintaan terhadap bangsa dan negara.
Kaum milenial ini adalah sebagai generasi penerus bangsa yang akan menentukan arah kemajuan negara ini di masa mendatang, serta agar tidak mudah diombang ambingkan oleh pengaruh faham radikalisme. Dengan dibentuknya kampung Pancasila ini diharapkan menjadi wadah dan sarana pengamalan nilai luhur Pancasila sebagai dasar negara yang mengandung sendi-sendi budaya bangsa.
"Kita sadar di era sekarang ini sudah semakin luntur, generasi kita saat ini banyak yang tidak hafal Pancasila, ini contoh yang tidak perlu ditiru, jadi mudah-mudahan ini menjadi wadah dan sarana pengamalan nilai luhur Pancasila dasar negara yang mengandung sendi-sendi budaya bangsa. Sehingga generasi penerus jangan sampai terkontaminasi," ungkap Dandim.
Kata dia, KASAD telah memerintahkan kepada jajaran di bawahnya bekerjasama dengan pemerintah daerah masing-masing untuk melaksanakan pencanangan Kampung Pancasila.
“Kegiatan ini dilatarbelakangi selain karena perintah dari Pak KASAD, juga dirasakan akhir-akhir ini semarak dengan adanya kegiatan radikalisme, sehingga ini harus dilakukan sebagai upaya menangkal faham-faham radikalisme," katanya, Sabtu (2/4).
Dia menjelaskan, selanjutnya kembali akan dibentuk kampung Pancasila secara massif. Setidaknya ada satu kampung Pancasila di tiap kecamatan.
"Semoga ini bisa menjadi role model bagi desa yang lainya, sesuai saran dan arahan Bapak KASAD, yang menginginkan terbentuknya kampung-kampung Pancasila secara massif di tiap-tiap Kecamatan, berarti minimal satu kecamatan satu, jadi monggo bagi Kecamatan yang belum ada, agar segera dibentuk supaya tiap Kecamatan memiliki kampung Pancasila," ucap dia.
Hal senada disampaikan oleh Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat. Pancasila harus tertanam dalam hati, dibaca, dipahami, dihayati dan diamalkan, karena di sana terkandung nilai dasar bagi kehidupan manusia, yang bisa diterapkan dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
"Pancasila harus tertanam dan terpatri dalam hati, dibaca, dipahami, dihayati dan diamalkan, karena disana terkandung nilai dasar bagi kehidupan manusia, yang bisa diterapkan dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara," ungkap Bupati.
Bupati menekankan, bahwa Pancasila adalah ideologi bangsa, yang wajib dijiwai, dipertahankan, dan dilaksanakan dalam setiap aspek kehidupan.
"Saya mengajak seluruh masyarakat untuk senantiasa menjaga harmoni kehidupan, serta mengedepankan semangat kebersamaan, toleransi, persatuan, dan kesatuan yang akan membentengi kita dari potensi perpecahan".