Karanganyar, Gatra.com - Gegara kenaikan harga pertamax, pengusaha pertashop di Kabupaten Karanganyar, Jateng mengalami penurunan penjualan 10-20 persen. Namun pengusaha optimistis tetap memiliki langganan yang bisa menopang marginnya.
Pemilik pertashop Madani Tunggal Abadi Karanganyar, Ilyas Akbar Almadani mengatakan hari pertama penjualan pertamax tak semulus biasanya. Penurunan sampai 200 liter.
"Rata-rata harian penjualan di dua kios pertashop milik saya itu 900-2.000 liter. Dengan kenaikan harganya, penurunan 100-200 liter," katanya kepada Gatra.com, Sabtu (2/4).
Pertashop miliknya dibangun di Cangakan, Karanganyar Kota dan Alastuwo, Kebakkramat. Ia menyebut penurunan penjualan tidaklah signifikan. Diprediksi, pemakai kendaraan berbahan bakar non subsidi beralih ke pertalite karena faktor ekonomis. Dari semula pertanax Rp9.000 menjadi Rp12.500 per liter. Meski begitu, pengguna pertamax yang kebanyakan kalangan ekonomi mampu dan birokrat tetap mempertahankan konsumsi pertamax.
"Kenaikan harga BBM bukan sekali dua kali. Tetap saja konsumennya ada dan membutuhkan sesuai kemampuannya," lanjutnya.
Ilyas mengatakan penjualan menurun bukan berarti dirinya berhenti berbisnis. Bahkan bakal menambah satu lagi kios pertashop di Karanganyar. Ia berharap pemerintah dan pertamina konsisten menerapkan satu harga BBM.
"Selama pemerintah terus memberikan perannya. Pertashop ini mendekatkan layanan Pertamina ke desa-desa," katanya.
Ia juga berharap kondisi beralih stabil.