Solok,Gatra.com – Dalam rangka percepatan penurunan stunting di kampung keluarga berkualitas Kota Solok Tahun 2022, Pemda meluncurkan “Dapur Sehat Atasi Stunting” (Dashat), di Halaman Kantor Camat Lubuk Sikarah, Jumat (1/4).
Sekretaris Daerah Kota Solok Syaiful dalam sambutannya mengatakan, stunting merupakan isu prioritas nasional yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024. Untuk itu, diharapkan penurunan signifikan prevelensi angka stunting dapat terwujud.
Baca Juga: Cegah Stunting dengan Kreasi Masakan Sehat
"Dengan kerja sama dan kolaborasi semua pihak, kita berharap Kota Solok akan mencapai zero stunting atau tidak ada kasus stunting satupun," kata Syaiful.
Stunting bukan hanya gagal tumbuh, namun dapat terlihat dari terlambatnya pertumbuhan anak. Diperlukan strategi khusus dan kolaborasi semua pihak untuk meningkatkan kesehatan masyarakat serta menyukseskan program tersebut agar dapat terlaksana dengan baik.
Dashat diyakini merupakan langkah awal mengatasi stunting. Pendataan harus teliti agar program bisa berjalan tepat sasaran. "Makanan bergizi dan seimbang bagi keluarga beresiko stunting sangat diperlukan," lanjut Sekda.
Baca Juga: Pandemi Covid-19 Perburuk Kasus Stunting di Wonosobo
Kampung Keluarga Berkualitas Payo Sejahtera akan menjadi percontohan program Dashat. Sekda juga secara resmi me-launching “Lusi Tuntas Genting” (Lubuk Sikarah Turunkan dan Berantas Generasi Stunting). Inovasi ini untuk mendapatkan info secara spesifik tentang permasalahan stunting.
Kepala Perwakilan BKKBN Sumbar, Fatmawati mengatakan, kesehatan, ekonomi, pendidikan, dan kebahagiaan adalah pilar kesejahteraan ketahanan keluarga.
BKKBN sepakat mengubah kampung Keluarga Berencana menjadi kampung keluarga berkualitas. Untuk mewujudkannya, diharapkan betul-betul sesuai dengan namanya yakni semua masyarakat di kampung KB telah mendapat akses paripurna sehingga menjadi keluarga berkualitas.
Baca Juga: Presiden Jokowi: Stunting Tidak Hanya Urusan Gizi Anak, Tetapi Dimulai dari Calon Pengantin
Kampung keluarga berkualitas juga diharapkan menjadi sarana mengurangi stunting. Dahsat, merupakan upaya pemberdayaan masyarakat dalam rangka pemenuhan gizi. "Semoga di Kota Solok akan dapat mencapai angka zero stunting dan mendapatkan generasi emas untuk memanfaatkan bonus demografi 2045," ujarnya.
Sementara itu, kepala DPPKB Kota Solok, Ardinal menyebut tujuan Dahsat sebagai sumber informasi dan pengaturan menu gizi serta perbaikan pola asuh kepada anak. Selanjutnya wadah pemberdayaan masyarakat guna pemenuhan gizi keluarga beresiko stunting.
"Menurut data yang diterima, sampai saat ini di Kota Solok terdapat sebanyak 8.328 Kepala Keluarga yang termasuk keluarga beresiko stunting. Sementara angka stunting Kota Solok saat ini sebesar 18,5 persen, Alhamdulillah Kota Solok merupakan daerah yang terendah angka stunting di Provinsi Sumatera Barat," tutupnya.