Palembang, Gatra.com – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel), mencatat nilai ekspor Sumsel mencapai US$438,11 juta atau naik sebesar 23,37 persen pada Februari 2022 dibanding nilai ekspor pada Januari lalu.
Sementara, jika dibandingkan year-on-year (yoy) pada Februari 2021, nilai ekspor Sumsel di Februari 2022 naik sebesar 19,34 persen. Kemudian, neraca perdagangan Sumsel pada Februari 2022 pun mengalami kenaikan cukup signifikan, yaitu surplus sebesar US$376,91 juta.
“Kenaikan neraca perdagangan itu didominasi oleh nilai ekspor nonmigas. Kenaikan dari sektor nonmigas sebesar US$363,62 juta dan sektor migas sebesar US$13,29 juta,” jelas Kepala BPS Provinsi Sumsel, Zulkifli di Palembang, Jumat (1/4).
Berdasarkan data BPS provinsi setempat juga, ekspor nonmigas Sumsel pada Februari 2022 mencapai US$419,16 juta. Angka tersebut naik sebesar 21,43 persen dibanding Januari 2022, sedangkan dibanding Februari 2021, ekspor nonmigas tersebut naik sebesar 18,21 persen.
“Secara kumulatif, nilai ekspor Sumsel pada Januari sampai Februari 2022 mencapai US$793,23 juta atau naik 4,22 persen dibanding periode yang sama pada 2021. Termasuk juga ekspor nonmigas mencapai US$764,34 juta atau naik 3,05 persen,” katanya.
Sementara untuk nilai impor Sumsel pada Februari 2022, BPS provinsi mencatat terjadi penurunan sebesar 27,21 persen atau di level US$61,20 juta dibanding Januari 2022. Tapi, angka itu naik sebesar 15,44 persen jika dibandingkan yoy Februari 2021 lalu.
Kemudian untuk impor migas pada Februari 2022 senilai US$5,66 juta, turun 64,75 persen dibanding Januari 2022. Kendati begitu, angka tersebut justru naik sebesar 115,19 persen secara yoy.
“Begitu juga dengan impor nonmigas. Dimana, impor nonmigas pada Februari 2022 senilai US$55,54 juta, turun 18,36 persen dibanding Januari 2022 dan naik sebesar 10,24 persen dibanding Februari 2021 lalu,” katanya.