Palembang, Gatra.com - Hilal awal Ramadan 1443 Hijriah di Kota Palembang sulit terlihat. Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), menyebut posisi hilal tak dapat dirukyat karena pengaruh cuaca.
“Hilal tidak dapat terlihat. Keputusan 1 Ramadhan 1443 H di Palembang masih belum bisa diputuskan saat ini,” ujar Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Sumsel, Deni Priansyah usai pemantauan Rukyatulhilal penentuan 1 Ramadhan di Rafah Tower Lantai 7, Kampus UIN Raden Fatah Palembang, Jumat (1/4).
Menurutnya, hal tersebut merujuk pada kondisi terbenamnya matahari pada pukul 18.07 WIB ketinggian hilal di Kota Palembang pada sore hari itu berada pada 2 derajat 35 menit 13 detik di atas ufuk mar'i.
Kemudian, lanjutnya, Azimut matahari terbenam 4 derajat 34 menit 58 detik di Utara titik Barat dan Azimut bulan terbenam 2 derajat 41 menit 20 detik di Utara titik Barat.
Karena hilal tak terlihat berdasarkan hasil pantauan, Kemenag provinsi setempat menyebut putusan awal Ramadan tahun ini akan dikembalikan pada sidang Isbat oleh Kemenag di pusat.
“Jadi, kita menunggu hasil sidang Isbat usai Magrib ini,” ujarnya.
Kendati begitu, sambungnya, jika tidak ada yang melihat hilal maka berdasarkan kriteria Imkanurrukyah Mabims dengan ketinggian hilal minimal 3 derajat dan sudut elongsi minimal 6,4 derajat, maka 1 Ramadhan 1443 Hijriah diperkirakan jatuh pada hari Ahad, 3 April 2022.
“Namun, bila di wilayah Indonesia ada yang melihat hilal maka malam ini sudah masuk 1 Ramadan 1443 Hijriah,” katanya.