Jakarta, Gatra.com – Lembaga survei Saiful Mudjani Research and Consulting (SMRC) merilis temuan teranyar mengenai persepsi publik terhadap wacana penundaan pemilu yang masih menjadi perbincangan hangat di ruang publik pada Jumat, (1/4/2022).
Temuan survei itu menunjukkan bahwa mayoritas warga Indonesia menolak penundaan pemilu dari 2024 ke 2027, baik dengan alasan Covid-19 yang masih belum reda, kondisi ekonomi yang belum bangkit, ataupun keberlanjutan pembangunan IKN.
SMRC mencatat sebanyak 78,9% masyarakat menolak gagasan penundaan pemilu dengan alasan Covid-19 yang dinilai belum akan lenyap 2024 mendatang. Hanya sejumlah 11,9% responden yang menyetujuinya.
SMRC punya catatan serupa kala melakukan survei yang sama pada September 2021 silam. Kala itu, ditemukan bahwa sebanyak 82,5% responden menolak peundaan pemilu gara-gara Covid-19.
“Hasilnya itu konsisten. Jadi mayoritas publik menolak ide untuk memundurkan pelaksanaan pemilu dari 2024. Walaupun ada Covid-19, masyarakat lebih memilih untuk pemilu tetap diadakan pada 2024,” ujar Deni Irvani dalam tayangan di SMRC TV.
Begitu pula penundaan pemilu dengan alasan masih terpuruknya kondisi ekonomi nasional. Sebanyak 79,8% masyarakat menolak gagasan penundan pemilu dari 2024 ke 2027. “Yang setuju hanya 11,4% saja. Jadi jauh lebih sedikit,” imbuh Deni.
Penundaan pemilu dengan alasan keberlanjutan pembangunan IKN pun setali tiga uang. Sebanyak 78,5% responden menyatakan menolak gagasan itu dan hanya 10,9% responden yang menyetujuinya.
“Tiga asalan itu tadi mendapat respons yang negatif, tidak mendapat sambutan dari masyarakat,” tandas Deni.
Survei ini dilaksanakan dalam rentang waktu 13-20 Maret 2021 dengan metode simple random samping. Jumlah responden yang diwawancara adalah sebanyak 1.027 responden. Survei ini memiliki margin of error 3,12% dengan tingkat kepercayaan 95%.