Karanganyar, Gatra.com- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar, Jateng menyiapkan skema baru belanja bahan bakar minyak (BBM) non subsidi kendaraan dinas. Diantara opsinya dengan mengurangi jatah BBM harian atau memperbarui indeks harga BBM bagi para pejabat.
Hal itu disampaikan Kepala Bagian Umum Setda Pemkab Karanganyar Miko Aditia Kristanto kepada Gatra.com di ruang kerjanya, Jumat (1/4).
Berbagai opsi kebijakan itu akan diambil paling efektif dan efisien dalam menyikapi kenaikan BBM non subsidi terutama pertamax. Ia menyebut mobil dinas pelat merah berbahan bakar pertamax, kebanyakan dari eselon III dan eselon II. Meski sebagian mobil dinas juga berbahan bakar solar.
“Eselon III itu camat, kabag dan kabid. Sedangkan eselon II itu kepala dinas, dan asisten sekda,” katanya.
Untuk eselon III, bahan bakar mobil dinasnya dijatah 7 liter pertamax per hari. Sedangkan mobil dinas eselon II dijatah BBM pertamax 9 liter perhari.
Miko mengatakan jatah BBM non subsidi untuk kendaraan dinas pejabat tertuang di regulasi. Jika kebutuhannya melebihi jatah harian, biasanya pejabat kerap nombok.
Namun bukan berarti setiap hari kebutuhannya kurang. Terkadang juga bersisa sehingga masih bisa dipakai di hari berikutnya.
Terkait kenaikan harga Pertamax yang ditetapkan pemerintah hingga nyaris dua kali lipat, ia menunggu instruksi atasan terkait penyesuaian indeks. Opsi pengurangan jatah BBM harian bakal diambil apabila anggaran belanja sulit dinaikkan. Sebaliknya, jatahnya tetap namun anggaran belanja ditambah.
“Belanja BBM dikelola masing-masing OPD,” katanya.
Ia mengatakan langkah penghematan BBM sebenarnya sudah ditempuh dengan skala prioritas mobilitas kerja. Apabila dilakukan penyesuaian indeks, ia memprediksi kenaikan belanja BBM mobil dinas bakal membengkak.
Ketua DPRD Kabupaten Karanganyar Bagus Selo mengatakan kenaikan belanja BBM mobil dinas pejabat perlu penyesuaian usai pemerintah menaikkan harga pertamax. Hanya saja penyesuaian itu tidak bisa dilakukan segera.
“Harus menunggu APBD perubahan dulu kalau mau penyesuaian anggaran. OPD harus benar-benar cermat mengatur belanja bahan bakar,” katanya.
Mobil dinasnya berjenis Toyota Fortuner berbahan bakar solar dexlite. Kenaikan harganya sudah di awal Maret lalu.
“Biasanya pakai kupon. Sudah dijatah bulanan sekian. Kalau kurang, ya saya tombok pakai uang pribadi,” katanya.