Jakarta, Gatra.com - Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan sekaligus Komisioner Jenderal Paviliun Indonesia, Didi Sumedi mengatakan bahwa Indonesia sukses membuka banyak peluang peningkatan ekonomi nasional dalam Expo 2020 Dubai.
Menurutnya, dalam ajang prestisius lima tahunan itu, Indonesia berhasil memperoleh potensi perdagangan dan investasi sebesar US$34,88 miliar dari sejumlah forum bisnis yang diselenggarakan.
“Enam bulan gelaran Expo 2020 Dubai telah memberi kesempatan bagi Indonesia memamerkan potensi bangsa yang kita miliki dan cukup banyak capaian yang sukses kita raih,” katanya di Jakarta, Jumat (1/4).
Hingga saat ini, partisipasi Indonesia di Expo 2020 Dubai telah menghasilkan transasksi dan potential order sebesar US$2 miliar yang berasal dari kegiatan forum bisnis dan business matching. Saat kunjungan Presiden Joko Widodo pada 4 November 2021 yang lalu juga telah ditandatangani 19 perjanjian kerjasama bisnis dan investasi senilai US$32,7 miliar dalam skema business to business (B2B) maupun government to government (G2G).Kesepakatan itu difokuskan pada promosi investasi nasional, perpajakan, kerja sama antara bank sentral, validasi vaksin, penyediaan platform digital untuk memfasilitasi mobilitas, pariwisata, pelatihan bersertifikat dan progresif untuk awak kapal, pelatihan pendidikan dan diplomat, serta pengelolaan hutan bakau.
Perjanjian bisnis lainnya yang berhasil Indonesia dapatkan dalam business matching adalah penandatanganan empat nota kesepahaman (MoU) pada November 2021 melalui kegiatan misi dagang senilai USD$ 180 juta per volume untuk produk perhiasan emas selama satu tahun. Selain itu, terdapat penandatanganan MoU untuk proyek konstruksi di Uni Emirat Arab dan pemasaran produk sawit Indonesia di kawasaan Timur Tengah.
Tidak hanya itu, para investor Timur Tengah dan negara lainnya juga tertarik dengan proyek IKN, pengembangan KEK dan infrastruktur, energi terbarukan, bidang pertanian, pendidikan dan kebudayaan, serta teknologi komunikasi dan informatika yang banyak menarik peluang investasi.
Sehari sebelum penutupan Paviliun Indonesia, Indonesia juga menandatangani kesepakatan bisnis dengan Lulu Hypermarket yang diharapkan dapat membantu industri kecil dan UKM, khususnya terkait produk halal Indonesia untuk terus menggencarkan ekspor ke Pasar Timur Tengah. Di hari penutupan sendiri, Paviliun Indonesia juga berhasil menandatangani MoU kerja sama strategis antara EGA dan INALIUM, yakni perusahaan manufaktur besar UAE dan Indonesia.
Menurutnya, berbagai capaian itu bisa didapatkan berkat kegiatan-kegiatan inovatif di Paviliun Indonesia selama 26 minggu di Expo 2020 Dubai. Paviliun Indonesia sukses menampilkan peluang investasi melalui 193 kegiatan, seperti forum bisnis, one-on-one meeting, dan seminar kepada Pasar Timur Tengah dan dunia.
Selain itu, lebih dari 650 produk UKM telah dipamerkan di ajang pameran dunia ini. Sehingga membuat produk lokal Indonesia semakin dikenal dan mampu menggencarkan ekspor. Ada juga aneka pertunjukkan budaya yang ditampilkan setiap harinya untuk menambah kesemarakan dan membuat pengunjung dari belahan dunia semakin tertarik pada Indonesia.
“Kita juga patut berbangga karena ajang ini juga membuka mata orang-orang dari seluruh dunia berkunjung ke negeri yang kaya akan budaya dan keindahan alam,” ujarnya.
Diketahui, Expo 2020 Dubai resmi berakhir pada Kamis (31/3) kemarin. Penutupan ajang prestisius lima tahunan ini juga menandakan ditutupnya Paviliun Indonesia. Penutupan Paviliun Indonesia disertai pertunjukkan budaya yang ditampilkan mulai dari tari Jaipong dan tari Bali Pesona yang dibawakan oleh Kemenparekraf. Selain itu, Paviliun Indonesia juga diramaikan oleh beragam tarian dan lagu daerah.